Salah Urat Itu Beda dengan Nyeri Otot: Ini Cara Penanganannya

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
MEDAN, insidepontianak.com - Banyak yang mengira kalau salah urat itu sama dengan nyeri otot. Padahal, itu beda dan cara penangannya pun jelas tidak sama. Secara sederhana salah urat adalah kondisi ketika seseorang mengalami cedera. Jadi, ini beda karena nyeri otot lebih mengarah ke kesalahan posisi. Hal beda yang paling nyata adalah salah urat menimbulkan sakit ada sendi dan berlangsung lama. Sementara nyeri otot adalah rasa kaku atau kram di area yang terdampak. Mengutip siloamhospitals.com, Rabu (2/8/2023), perbedaan salah urat dan nyeri otot terletak pada penyebabnya. Umunya, penyebab salah urat adalah cedera atau kecelakaan dalam aktivitas sehari-hari, seperti keseleo atau terkilir. Sementara itu, nyeri otot biasanya disebabkan oleh kesalahan posisi tidur atau peregangan otot secara berlebihan ketika berolahraga. Perbedaan nyeri otot dan salah urat juga bisa dilihat dari beberapa hal berikut ini: 1. Perhatikan sumber nyeri Apabila nyeri terjadi karena adanya benturan saat olahraga, kemungkinan rasa nyeri berasal dari otot. Pasalnya, permukaan otot cukup luas sehingga lebih mudah terbentur. Sementara itu, jika disebabkan oleh keseleo, kemungkinan besar nyeri berasal dari bagian urat dalam ligamen yang mengalami cedera. Namun, tak menutup kemungkinan bahwa olahraga secara berlebihan juga bisa menyebabkan salah urat. 2. Perhatikan karakteristik rasa nyeri Karakteristik nyeri akibat salah urat adalah sensasi tertusuk disertai bengkak dan kemerahan pada area nyeri, serta sulit digerakkan. Sementara, nyeri pada otot biasanya terasa kaku atau kram, bisa juga terasa berat ketika melakukan aktivitas tertentu tanpa disertai bengkak atau kemerahan. Sebagai informasi, salah urat atau strain adalah cedera atau ketegangan pada tendon. Ketegangan tersebut biasanya terjadi karena penggunaan tendon yang berlebihan. Lokasi yang paling sering mengalami salah urat adalah otot hamstring dan punggung bawah. Tendon merupakan bagian dari otot yang memiliki tekstur lebih keras dan berfungsi sebagai perlekatan otot ke tulang. Tendon terletak di hampir setiap persendian, misalnya di pergelangan kaki yang berfungsi untuk menghubungkan otot betis dan tulang telapak kaki. Artinya, setiap orang berisiko mengalami cedera, baik itu pada otot maupun tendon. Beberapa gejala yang sering muncul ketika seseorang mengalami salah urat adalah sebagai berikut: 1. Rasa nyeri pada sendi yang terdampak 2. Ketegangan dan kelemahan otot 3. Pembengkakan 4. Peradangan 5. Penurunan fleksibilitas 6. Kesulitan menggerakkan sendi secara penuh Nah, apabila mengalami gejala salah urat yang ringan, maka dokter biasanya menyarankan pasien melakukan perawatan mandiri di rumah atau dikenal sebagai metode RICE, seperti: 1. Rest Sebisa mungkin hindari melakukan aktivitas berlebihan ketika sedang mengalami cedera agar gejala tidak semakin parah. 2. Ice Mengompres bagian yang terasa nyeri dengan es batu yang terbungkus dengan kain atau lap bersih. Lakukan cara ini selama 20 menit dan ulangi hingga gejala mereda. 3. Compression Cara ini dilakukan dengan membungkus sendi yang cedera menggunakan perban khusus, namun pastikan tidak terlalu kencang karena berisiko menghambat aliran darah. 4. Elevation Posisikan sendi yang terkena cedera di permukaan yang lebih tinggi. Apabila cedera terjadi di pergelangan kaki, maka letakkan kaki lebih tinggi dengan menumpuk beberapa bantal sebagai penyangganya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi pembengkakan. Pada kondisi yang lebih parah, dokter mungkin akan melakukan prosedur operasi sebagai pengobatan salah urat untuk memperbaiki ligamen, tendon, atau otot yang rusak/robek. Demikian informasi soal salah urat, semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment