Jejak Gempa dan Tsunami di Pulau Nias, Pemilik Ombak Terbaik untuk Surfing di Dunia

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
MEDAN, insidepontianak.com - Pulau Nias sudah dikenal dunia sebagai salah satu penyedia ombak terbaik untuk surfing. Meski begitu, ternyata cukup banyak catatan gempa dan tsunami yang terjadi di kepulauan itu. Letak Pulau Nias yang berada di Samudera Hindia adalah penyebab hingga gempa dan tsunami serasa akrab. Pun soal surfing, ombak tinggi yang bergulung indah menjadikannya terbaik di dunia. Sejatinya, Pulau Nias dengan ombak terbaik untuk surfing di dunia ini berada di Provinsi Sumatra Utara. Dan, catatan gempa serta tsunami telah terjadi sebelum Indonesia merdeka. Ya, Pulau Nias ini memang bisa dibilang salah satu surga para pecinta surfing. Dengan ombak-ombak besar bergulung-gulung berpadu dengan pemandangannya yang mempesona membuat banyak surfer mengidam-idamkan untuk berselancar di sini. Nias tidak hanya dikenal oleh para surfer lokal asli Indonesia, para surfer dunia juga sudah mengenalnya karena Nias memiliki dua lokasi surfing terbaik di dunia yang disebut, Indicator dan The Point. Kedua lokasi ini seakan tidak pernah berhenti menyajikan rangkaian ombak yang luar biasa sepanjang tahunnya. Panti Sorake dengan panorama alam yang mempesona dan terletak di Teluk Lagundri, Pulau Nias sebelah selatan, merupakan lokasi para surfer mancanegara datang untuk melihat dan mencicipi ombak yang spektakuler. Di pantai ini, hampir semuanya yang berkunjung ingin menikmati keganasan ombaknya tersebut. Namun, mengutip museum-nias.org, Sabtu (17/6/2023), ada beberapa catatan soal gempa dan tsunami yang terjadi di kepulauan di sebelah barat Pulau Sumatra ini. Berikut daftarnya:
  1. Pada 1843
Sebuah tsunami menghantam pantai timur Nias terutama memengaruhi Gunungsitoli dan garis pantai di sebelah selatan kota. Banyak bangunan hancur oleh gempa dan tsunami, termasuk bangunan Belanda dan benteng pertahannya.
  1. Pada 1861
Desa Lagundri di pantai selatan Nias dan pelabuhannya hancur, termasuk benteng Belanda di mana 16 tentara tewas. Sesudah bencana ini, prajurit dari Desa Orahili menyerang benteng Belanda hingga tentara Belanda tidak bisa melawan dan harus mengungsi, meninggalkan senjata dan perlengkapan.
  1. Pada 1907
Pulau Wunga di pantai barat laut Nias dilanda oleh tsunami yang sangat kuat. Semua bangunan di situ hancur dan sekitar 100 orang meninggal di pulau itu.
  1. Pada 2004
Selain Aceh, gempa dan tsunami melanda Pulau Nias pada 26 Desember 2004. Pantai barat menanggung beban kehancuran dengan 118 korban jiwa, dan semua masyarakat pesisir terkena dampak. Banyak perahu di sepanjang pantai dihanyutkan ke laut dan rumah dibanjiri oleh air laut.
  1. Pada 2005
Pada 28 Maret 2005, sebuah gempa bumi dengan kekuatan 8,5 melanda di Pulau Nias. Banyak bangunan runtuh yang mengakibatkan lebih dari 900 orang tewas dan ribuan terluka. Infrastruktur di pulau rusak parah dan banyak masyarakat menghadapi keterpencilan. Demikianlah informasi soal Pulau Nias yang perlu diketahui publik. Ya, meski memiliki ombak terbaik terbaik untuk surfing, gempa yang menyebabkan tsunami juga kerap terjadi di pulau ini. Semoga bermanfaat. (Adelina)***

Leave a comment