Unisma Kembangkan Laboratorium Berbasis IoT

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
MALANG, insidepontianak.com - Inovasi terus dilakukan oleh Universitas Islam Malang (Unisma) agar dapat melahirkan lulusan yang kompeten dan mampu bersaing di dunia kerja. Salah satunya melalui Laboratorium Lapang Terpadu 1 yang berlokasi di Krajan Timur, Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Kepala Laboratorium Lapang Terpadu 1 Kebonagung Unisma, Hadi Apriliawan mengatakan, laboratorium tersebut dibangun untuk dapat memfasilitasi para mahasiswa sekaligus mempersiapkan lulusan yang kompeten. “Kita kembangkan untuk teman-teman mahasiswa, dengan sarana ini mereka bisa dibekali dengan ilmu entrepreneurship. Kebetulan dari alat-alat kita juga sudah mendukung,” katanya. Hadi melanjutkan, beberapa waktu lalu sudah terlaksana pelatihan-pelatihan terkait dengan pengolahan susu, yoghurt, pembuatan pizza, keripik buah dan beberapa produk lainnya. “Harapannya mereka setelah lulus dari Unisma telah memiliki bekal,” harapnya. Ia menambahkan, peralatan yang berada di Lab lapang Terpadu 1 Kebonagung sudah lengkap dan industrial. Apalagi didukung dengan teknologi Internet of Things yang dapat menjalankan berbagai mesin melalui smartphone. “Semacam Teaching Factory yang dimiliki oleh Unisma. Ini memungkinkan menjadi laboratorium pertama di Indonesia yang sudah bergerak untuk memberikan manfaat baik bagi mahasiswa, UMKM maupun Industri,” terangnya. Beberapa industri juga telah bekerjasama untuk menggunakan peralatan dalam mengembangkan produk di laboratorium yang dimiliki oleh PTNU Terbesar itu. Sudah beroperasi sejak enam bulan lalu, setidaknya sudah ada tiga perusahaan yang bekerja sama dan melakukan pengembangan d isana. “Lab ini digunakan untuk memenuhi trilogi perguruan tinggi, mulai dari pengabdiannya ada, penelitian maupun secara akademis juga ada. Namun tidak hanya sebatas itu, yang membedakan dengan kampus lain yang ada di Indonesia ialah teknologi Teaching Factorynya,” jelasnya. Dibangun di atas tanah seluas hampir satu hektar, Laboratorium tersebut mengusung Agrokompleks, dimana semuanya dapat dilakukan. Mulai dari pertanian, peternakan, kedokteran, MIPA dan yang lainnya dapat diakomodir pada Laboratorium Lapang Terpadu 1 Kebonagung. “Disamping alat-alat penunjang yang lengkap, kita juga ada lahan khusus yang bisa dimanfaatkan mahasiswa seperti lahan pertanian, green house, peternakan kelinci dan beberapa tempat lainnya. Semuanya diberikan untuk menunjang mahasiswa,” katanya. Turut serta menggandeng Kelompok Wanita Tani (KWT) yang ada di sekitar, produk-produk UMKM akan ditampilkan ketika ada kunjungan-kunjungan. Melalui kerjasama tersebut diharapkan mampu dibangun Wisata Teknologi pertama yang ada di Indonesia. “Saling mensuport satu dengan lain. kita punya teknologi, masyarakat mempunyai SDM dan bahan-bahan baku yang kita olah, diharapkan bisa menjadi wisata teknologi ke depannya,” tegasnya. Saat ini selain promosi, yang menjadi PR tersebar adalah akses ke lokasi yang masih terbatas. Sehingga bus-bus wisatawan belum bisa menjangkau lokasi laboratorium tersebut. Harapannya lab tersebut dapat memberikan kebermanfaatan yang lebih luas dan memberikan keberkahan untuk sekitarnya.***

Leave a comment