Buka Mubes MABM Kalbar, Sutarmidji: Lestarikan Karakteristik dan Keunikan Melayu

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
PONTIANAK, insidepontianak.com - Bahwasannya di dalam masyarakat yang majemuk, Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) perlu mengambil peran untuk bagaimana mempersatukan karena Melayu identik dengan musyawarah. Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menegaskan hal itu saat membuka Musyawarah Besar (Mubes) VI Majelis Adat Budaya Melayu Kalimantan Barat (MABMKB) dan Halal Bihalal di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat. Orang nomor satu di Kalimantan Barat menitipkan pesan kepada siapa pun yang nanti menahkodai MABM kedepannya untuk dapat membuat buku tentang pernak pernik budaya Melayu mulai dari arsitektur Melayu, kuliner Melayu, ragam kesenian Melayu, kreatifitas kerajinan Melayu dan sebagainya. Menurutnya hal itu perlu mengingat beberapa yang sudah salah dalam penerapannya. Ia mencontohkan pakaian teluk belanga yang identik dengan Melayu dan kain setengah tiangnya untuk yang bujangan berbeda dan yang sudah beristri berbeda. "Termasuk bangsawan gimana, raja gimana itu ada semua pakemnya. Itu semua harus dibukukan, melayu punya karakter dan unik. Mumpung orang-orang yang tau tentang itu masih ada," harapnya. Musyawarah besar memiliki arti yang sangat penting dan memiliki nilai strategis untuk memantapkan program kerja organisasi agar senantiasa berjalan lebih baik dan mampu berkolaborasi dengan organisasi lain dengan mengedepankan prinsip profesionalisme, tertib dan bersaing secara sehat. "Musyawarah itu artinya harus bisa mempersatukan berbagai pendapat, berbagai elemen dari etnis agama apapun dan dari manapun. Itulah dia musyawarah dan musyawarah itu dekat sekali dengan budaya Melayu," terangnya. Kemudian di dalam dunia politik iapun berpesan kepada generasi muda Melayu harus terus mempersiapkan diri untuk berpolitik santun serta bagaimana membuat politik itu indah. "Bukan untuk perpecahan tapi untuk satu kebersamaan, sehingga bangsa ini harus diletakkan pada pondasi dasar maupun tujuan akhir dari kita berpolitik sehingga perlu adanya pembekalan pendewasaan politik," harapnya. Walikota Pontianak dua periode ini berharap pertemuan ini menjadi wadah pemersatu sesama puak melayu yang ada di Kalimantan Barat. Gubernur mengucapkan selamat melaksanakan Mubes ke VI Majelis Adat Budaya Melayu Kalimantan Barat dan Halal Bihalal. Atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Pribadi serta keluarga ia memohon maaf lahir batin apabila ada hal-hal yang tak berkenan dalam penyelenggaraan maupun berinteraksi dalam satu tahun yang lalu bahkan sebelum-sebelumnya. "Semoga keberadaan Melayu, membawa dampak besar bagi kemajuan Kalimantan Barat," tutupnya. ***

Leave a comment