Presiden Jokowi Pimpin Upacara Peringatan Harlah Pancasila, Kenakan Baju Adat Kesultanan Deli

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

JAKARTA, insidepontianak.com - Presiden Joko Widodo tiba di Lapangan Monumen Nasional Jakarta untuk memimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, Kamis (1/6/2023)

Dilansir dari Antara, Presiden tiba sekitar pukul 07.55 WIB didampingi Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi di sisi selatan Lapangan Monumen Nasional, Jakarta.

Presiden yang bertindak sebagai Inspektur Upacara terlihat mengenakan pakaian adat Kesultanan Deli berwarna hitam dan nuansa emas dilengkapi dengan keris dan penutup kepala.

Sejumlah pejabat yang hadir dalam Upacara antara lain Wakil Presiden Ma'ruf Amin, para menteri Kabinet Indonesia Maju, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Ketua DPR Puan Maharani, Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Hadir pula Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri.

Dalam Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, para tamu undangan yang hadir juga mengenakan pakaian adat.

Adapun yang bertindak sebagai komandan upacara hari ini adalah Direktur Lalu Lintas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kombes Polisi Alfian Nurrizal.

Kemudian, bertindak sebagai perwira upacara adalah Komando Garnisun Tetap (Kaskogartap) I/Jakarta Brigjen TNI Arkamelvi Karman.

Ketua DPR Puan Maharani juga turut membacakan naskah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Upacara hari lahir Pancasila ini melibatkan lebih dari 4.000 orang yang terdiri dari pasukan upacara, tamu undangan, peserta upacara, petugas, dan panitia upacara.

Sejarah Singkat 

Peringatan Hari Lahir Pancasila ditetapkan  berdasarkan Keppres Nomor 24 Tahun 2016. Pemilihan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila merujuk pada momen sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan atau (BPUPKI) dalam upaya merumuskan dasar negara Republik Indonesia.

Sidang pertama BPUPKI digelar pada tanggal 29 Mei 1945. Membahas mengenai dasar-dasar Indonesia merdeka.

Pada sidang kedua BPUPKI, 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan pidatonya bertajuk: Lahirnya Pancasila. Di momentum ini lah ia menyampaikan gagasan konsep awal Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia.

Pidato ini semula disampaikan Soekarno secara aklamasi tanpa judul dan baru mendapat sebutan "Lahirnya Pancasila" oleh mantan Ketua BPUPKI, Dr Radjiman Wedyodiningrat dalam kata pengantar buku yang berisi pidato yang kemudian dibukukan oleh BPUPKI, sebagaimana dilansir dari laman DJKN.

Dalam pidatonya Soekarno menyampaikan ide serta gagasannya terkait dasar negara Indonesia merdeka, yang dinamai Pancasila.

Panca artinya lima, sedangkan sila artinya prinsip atau asas. Pada saat itu Bung Karno menyebutkan lima dasar untuk negara Indonesia.

Sila pertama, kebangsaan. Sila kedua, internasionalisme atau perikemanusiaan. Sila ketiga, demokrasi. Sila keempat, keadilan sosial, dan sila kelima ketuhanan yang maha esa.

Untuk menyempurnakan rumusan Pancasila dan membuat Undang-Undang Dasar yang berlandaskan kelima asas tersebut, maka Dokuritsu Junbi Cosakai membentuk sebuah panitia yang disebut sebagai panitia Sembilan.

Tokoh-tokoh tim sembilan ini adalah, Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr. AA Maramis, dan Achmad Soebardjo.

Setelah melalui beberapa proses persidangan, Pancasila akhirnya dapat disahkan pada Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Pada sidang tersebut, disetujui bahwa Pancasila dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah.

Itulah sekilas sejarah Hari Lahir Pancasila yang perlu untuk kita ingat. Tapi tidak hanya untuk diingat saja, Hari Lahir Pancasila juga merupakan momen untuk mengenang, menghormati, sekaligus menghargai perjuangan pendiri bangsa dalam merumuskan dasar negara Indonesia.***

Leave a comment