Peringati Hari Bumi, Sekda Landak Minta Masyarakat Lestarikan Lingkungan

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
LANDAK, Insidepontianak.com - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Landak Vinsensius, membuka secara langsung kegiatan peringatan Hari Bumi. Peringatan dirangkai dengan Penanaman Pohon, penyerahan Bibit ikan dan Bibit Buah, Mesin Pencacah Plastik, serta mesin Genset kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Angan Tembawang. Kegiatan berlangsung di Riam Angan Tembawang, Kecamatan Jelimpo, Kabupaten Landak, Rabu (03-05-2023). Kegiatan ini dihadiri langsung oleh oleh Ketua HKTI Kab.Landak, Kapolres Landak, Kepala DLH, Opd Terkait, Forkopimcam Jelimpo, Kades Angan Tembawang, Forkompala Kabupaten Landak, Ketua Pokdarwis desa Angan Tembawang, Para Masyarakat dan Tamu undangan lainnya. Vinsensius menyampaikan, bumi ini bukan warisan nenek moyang yang bisa bebas di eksploitasi. Namun harus di jaga dan di lestarikan. "Kita sering cenderung berpotensi mengeksploitasi alam dengan semena-mena. Hutan di tebang, perut bumi di keruk sebanyak-banyaknya, dan membuang sampah di sembarang tempat," ujar Vinsensius. Lebih lanjut Vinsensius menyampaikan, jika kita berpandangan bahwa bumi ini layaknya sebuah titipan, kita kelak harus mengembalikannya, minimal sama dengan saat kita menerima. "Syukur kalau kondisinya lebih baik. Kita akan menjadi individu yang aktif positif, bertanggung jawab penuh atas tindakan kita pada alam yang menjadi titipan generasi berikutnya. konsekuensinya, kita harus menjaga kelestarian bumi ini, dimulai dari sekarang," terang Vinsensius. Untuk bisa menjaga agar kehidupan di bumi ini tetap lestari, kata Vinsensius, kita tidak harus menjadi Superman yang mampu menggempur batu meteor yang akan jatuh ke bumi. Dia juga menyebut, kita tak harus menjadi Tarzan yang selalu menjaga hutan dari jarahan orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Tidak harus menjadi ilmuwan yang bisa menemukan teknologi pengolahan limbah. Menurut Dia, kita cukup menjadi diri kita dan berperilaku ramah lingkungan, sehingga menjadi pembiasaan dan gaya hidup. "Jika ada lahan kosong, lebih baik di tanami dengan tanaman yang bermanfaat untuk ketersediaan pangan. Jika tidak ada lahan, bisa memanfaatkan pekarangan rumah untuk bercocok tanam, minimal dapat memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari," pinta Vinsensius. Sampah anorganik, kata Vinsensius seperti plastik, kertas dan logam dibuang pada tempat sampah khusus. Terpisah dengan sampah organik, seperti sampah rumah tangga, daun, dan sebagainya. Dia meminta Dinas terkait, untuk mulai memikirkan langkah agar membuat gerakan pengolahan sampah bagi Masyarakat. "Dinas Lingkungan Hidup sebagai leading sector harusmemikirkan langkah efektif dan efisien. Mulai sosialisasi sampai implementasi tata kelola sampah, supaya menjadi gerakan bersama masyarakat landak. Sehingga Kabupaten Landak bisa menjadi trendsetter dalam bidang pelestarian lingkungan," tutup Vinsensius. ***

Leave a comment