DAS Dangkal Tak Pernah Dikeruk, Gubernur Sutarmidji Minta Kepala Balai Sungai Angkat Kaki dari Kalbar

3 Maret 2024 09:28 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com - Keluhan DAS atau Daerah Aliran Sungai Kapuas dangkal kerap kali disuarakan Gubernur Sutarmidji dalam berbagai kesempatan. Sebab, masalah pendangkalan ini jadi penyebab banjir di berbagai wilayah Kalbar.

Namun menurut Sutarmidji, tak ada upaya pengerukan yang dilakukan pihak Balai Wilayah Sungai I Kalimantan (BWSK) di Pontianak, Kalimantan Barat.

Alhasil, mantan Wali Kota Pontianak ini berang. Ia minta Kepala BWSK mundur saja dari jabatannya jika tak mampu mengurusi Sungai Kapuas.

"Saya minta Kepala Balai Sungai yang mengurus alur sungai di Kalbar angkat kaki dari Kalbar, kalau sudah tak mampu mengurus Sungai," kata Gubernur Sutarmidji, Selasa (7/3/2023).

Menurutnya, pejabat BWSK ditempatkan di Kalbar untuk bekerja mengurusi DAS, demi kenyamanan masyarakat. Bukan hanya sekadar habiskan anggaran tak jelas.

Ia menilai, banjir yang terjadi di Kalbar karena muara Sungai Kapuas dangkal. Sudah lima tahun ini, tak pernah dikeruk. Akibatnya, kedalaman muara yang biasanya mencapai tujuh meter, saat ini tinggal sekitar lima meter.

"Artinya pendangkalan sudah lebih dua meter, dan kalau itu di area 10 kilometer saja dari 1.143 kilometer panjang Sungai Kapuas, maka bisa buat banjir empat kabupaten tak surut 15 hari," katanya.

Apabila kementerian yang menangani pengerukan alur drainase primer tetap tak bisa menyediakan anggaran, ia minta agar pengerukan dianggarkan lewat APBD Kalbar Tahun Anggaran 2024.

"Terlepas itu bukan urusan Pemda, kita anggap saja pusat sudah tak mampu," ucapnya. (Andi)

Leave a comment