Masker Darah Haid Viral di TikTok, Dokter Dyah: "Bersifat Steril Ketika Berada di Dalam Tubuh, Tapi.."

7 November 2022 17:08 WIB
Ilustrasi

Insidepontianak.com - Bisa bayangkan bagaimana rasanya menggunakan darah haid sebagai masker di wajahmu?

Jika kamu merasa itu menjijikan, tidak demikian halnya dengan sejumlah wanita yang mempopulerkan #periodbloodfacemask atau masker darah haid di TikTok.

Mereka mempercayai jika darah haid penuh dengan nutrisi dan memiliki sifat anti-inflamasi.

Baca Juga: DOWNLOAD dan NONTON Curtain Call Episode 3 Sub Indonesia Full HD, Unduh Gratis Di Sini!

Manfaat yang mereka rasakan dari penggunaan masker darah haid di antaranya adalah wajah semakin glowing, menghilangkan bekas jerawat dan mencegah penuaan dini. Benarkah demikian?

Dermatologis ZAP dr. Dyah Ayu Savitri, SpKK dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/11/2022) mengupas fakta penting yang perlu kamu ketahui seputar masker darah haid.

1. Belum ada studi ilmiah yang membuktikan

Ketika berbicara mengenai pembuktian manfaat, penelitian dan studi ilmiah diperlukan.

Menurutnya pada teorinya, darah haid yang berasal dari luruhnya dinding rahim bagian dalam mengandung anti-inflamasi dan stemcell.

Namun, belum ada satu studi yang menjelaskan keamanan penggunaan darah haid sebagai masker wajah.

"Apakah benar nutrisi dalam darah haid dapat langsung masuk ke dalam barrier kulit pun belum dapat dibuktikan," kata dr. Dyah Ayu Savitri, SpKK.

2. Kemungkinan terkontaminasi bakteri dan virus

Dijelaskan dr. Dyah Ayu Savitri, SpKK, secara teori, darah haid bersifat steril ketika berada di dalam tubuh.

Namun dalam prosesnya, darah haid harus melewati vagina yang mungkin terdapat virus human pappiloma atau bakteri patogen.

Belum lagi jika tanpa sadar seseorang memiliki STD atau Sexual Transmitted Disease yang berbahaya.

Penyakit genital tersebut dapat menginfeksi seluruh wajah akibat penggunaan masker darah haid. Mengerikan bukan?

“Karena proses pengambilan darah yang kurang steril dan kemungkinan terinfeksi dengan bakteri, virus, keringat dan cairan kelamin lainnya, masker darah haid ini sangat tidak disarankan,” kata dr. Dyah.

3. Efek menyembuhkan jerawat masih dipertanyakan

Beberapa orang merasa bahwa masker darah haid yang mereka gunakan membantu meredakan dan menghilangkan bekas jerawat.

“Sekali lagi, belum ada studi yang menjelaskan apakah darah haid dapat mengurangi produksi kelenjar sebum, mengeluarkan sebum yang tersumbat di pori-pori, atau mengurangi infeksi bakteri dan radang pada jerawat,” jelas dr. Dyah Ayu Savitri.

Sebaliknya, jika terdapat luka atau lecet di jerawat atau wajah kamu, hal tersebut memperbesar potensi infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang mungkin terkandung di dalam darah haid.

4. ZAP PRP, perawatan darah yang steril dan aman

Perawatan kecantikan yang menggunakan darah sebetulnya bukanlah hal yang baru. Sebelumnya terdapat perawatan PRP (Platelet-rich plasma) atau yang juga populer dengan vampire facial.

Berbeda dengan masker darah haid yang masih dipertanyakan manfaatnya, PRP dikembangkan dengan teknologi terkini yang membuatnya aman dan efektif.

Darah pasien yang diambil secara steril akan menjadi bahan utama perawatan PRP. Darah tersebut kemudian diolah dengan teknologi khusus untuk menjadi plasma darah kaya trombosit yang kandungannya dapat mencapai 5-10 kali lipat konsentrasi normal.

“Plasma tersebut mengandung ratusan protein growth factor yang ketika diinjeksikan kembali ke kulit pasien bermanfaat untuk memperbaiki dan mempercepat regenerasi tekstur kulit dari bekas jerawat, luka hingga stretch mark. Selain itu, PRP juga bermanfaat untuk menstimulasi pertumbuhan rambut,’” kata dr. Dyah Ayu Savitri.

Perawatan PRP Combo memadukan metode micro-needling dan vital injector. Alat micro needling berbentuk seperti pulpen dengan jarum-jarum halus yang konstan ditusukkan ke kulit dengan kedalaman dan kecepatan tertentu dengan menggunakan mesin EPN.

Baca Juga: Meneropong Fenomena Wibu di Indonesia: Akulturasi Budaya hingga Punya Efek Ekonomi Lokal

Sementara Vital Injector II adalah alat suntik yang mengintegrasikan jarum dan vakum sehingga suntikan serum plasma dapat langsung masuk ke lapisan kulit yang lebih dalam.

Perawatan dengan beragam manfaat ini minim rasa sakit karena kulit pasien juga akan dioleskan dengan krim anastesi.

Untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurna, PRP dapat dilakukan setiap satu bulan sekali. Bagaimana, terdengar lebih meyakinkan dibanding masker darah haid kan? ***

Tags :

Leave a comment