BI Kalbar Kendalikan Inflasi Lewat Panen Raya Padi di Gapoktan Madiun Bersatu Kubu Raya

24 Maret 2024 16:44 WIB
Bank Indonesia menggelar Panen Raya Padi yang dihadiri Kepala Perwakilan BI Kalbar Anggini Sari dan Pj Gubernur Kalbar Harisson di Gapoktan Madiun Bersatu, Kubu Raya

KUBU RAYA, insidepontianak.com - Bank Indonesia menggelar Panen Raya Padi yang dihadiri Kepala Perwakilan BI Kalbar Anggini Sari di Gapoktan Madiun Bersatu, Kabupaten Kubu Raya pada Minggu (24/3/2024).

Gapoktan Madiun Bersatu yang ada di Kabupaten Kubu Raya dijelaskan Kepala Perwakilan BI Kalbar Anggini Sari memiliki lahan seluas 150ha, dengan jumlah kelompok tani sebanyak 6 Kelompok, dengan rata – rata panen sebanyak 3ton per musim, dimana dalam satu tahun terdapat 2 kali musim tanam.

Menurut Kepala Perwakilan BI Kalbar Anggini Sari, selain beras, Gapoktan Madiun Bersatu juga mengelola lahan hortikultura untuk cabai rawit, tomat, daun bawang, kacang panjang, dan sambal jeruk, dengan total luas lahan sekitar 15ha.

“Inilah potensi yang dapat kita gali dan optimalkan untuk meningkatkan ketahanan pangan di Kalimantan Barat melalui program sinergi GNPIP,” ungkap Kepala Perwakilan BI Kalbar Anggini Sari

Di samping itu, terdapat konsep pertanian terpadu dimana Gapoktan Madiun Bersatu juga memiliki 50 ekor ternak sapi dan 200 ekor. ternak kambing.

“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan sinergi dan kolaborasi Bank Indonesia bersama Pemda Kalbar dalam memajukan sektor pertanian dan mendukung produktivitas klaster pangan di Kalbar melalui Optimalisasi 4K,” paparnya.

Pada kesempatan bantuan ini, menyampaikan terima kasih atas kerjasama, dan sinergi pemerintah provinsi dan pemerintah daerah Kalimantan Barat bersama dengan Bank Indonesia selama ini.

"Semoga hal baik ini akan terus berjalan dengan semakin baik dimasa mendatang.Semoga Allah SWT meridhoi kegiatan ini dan langkah kita dalam upaya memajukan Kalbar dan NKRI untuk melaju menuju Indonesia Maju," paparnya.

Sejalan dengan target inflasi tahun 2024 sebesar 2,5±1 persen, realisasi Provinsi Kalimantan Barat per Februari 2024 masih dalam kategori on track sebesar 0,08 persen (mtm), 0,45 persen (ytd), dan 2,56 persen (yoy), masih di bawah realisasi inflasi nasional sebesar 2,75 persen (ytd). Inflasi Volatile Food berada pada angka -0,03 persen (mtm), 1,23 persen (ytd), dan 5,88 persen (yoy), dimana inflasi VF Nasional berada pada angka 1,53 persen (mtm) dan 8,47 persen (yoy) pada Februari 2024.

Beberapa realisasi penyumbang inflasi tertinggi di Kalimantan Barat adalah sektor makanan dan minuman, khususnya pada komoditas beras.

Kondisi ini masih salah satunya disebabkan oleh bencana banjir pada salah satu sentra produksi beras di Kalimantan Barat, di tengah tingginya permintaan pada periode pasca pemilu serta HBKN Cap Go Meh dan menyambut bulan Ramadhan.

Sebagai bentuk komitmen dalam pengendalian inflasi daerah, khususnya pada aspek strategi pangan serta mendorong produksi guna mendukung ketahanan secara integratif, masif, berkelanjutan, dan berdampak pada nasional, Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) pangan bersinergi melalui Ultimate Flaghip Event yaitu Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), yang tahun ini rencananya akan dilakukan Kick Off untuk GNPIP Kalimantan di Samarinda, 27 Maret 2024 bersama dengan TPID Provinsi Kalimantan Barat.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengendalikan inflasi pangan Kalimantan Barat melalui strategi 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.

Upaya pengendalian inflasi ditambahkan Kepala Perwakilan BI Kalbar Anggini Sari salah satu upaya yang dilakukan Gapoktan Madiun Bersatu di Kabupaten Kubu Raya atas inisiasi Bank Indonesia Kalbar.***

Leave a comment