JAKARTA, insidepontianak.com – Masih tak lekang oleh waktu bagaimana populernya kisah dalam buku berjudul Harry Potter dan Batu Bertuah.
Nigel Newton, pendiri Penerbit Bloomsbury mengingat jelas saat ia membawa pulang manuskrip ‘Harry Potter dan Batu Bertuah’ karya penulis J.K. Rowling yang dulu belum dikenal.
Sata itu, putrinya Alice mendeskripsikan buku itu sebagai "mungkin salah satu buku terbaik yang bisa dibaca anak usia 8 atau 9 tahun".
Baca Juga: DLH Sanggau Ingatkan Warga Patuhi Jam Buang Sampah yang Ditentukan
Dua puluh lima tahun kemudian, ‘Harry Potter dan Batu Bertuah’ adalah salah satu novel terlaris sepanjang masa yang digandrungi anak-anak di seluruh dunia.
"Saya memberikannya kepada Alice yang membawanya ke lantai atas... Kami punya sampai bab Diagon Alley saat itu," kata Newton dikutip dari Reuters pada Jumat.
"Sejam kemudian dia turun dan berkata: 'Papa, ini buku terbaik yang pernah kau tunjukkan kepadaku.”
Hari Minggu menandai 25 tahun sejak buku pertama Rowling tentang dunia sihir diterbitkan.
Perjalanan Harry Potter hingga bisa dibaca oleh orang-orang di seluruh dunia tak berlangsung mulus awalnya. J.K Rowling menghadapi penolakan demi penolakan sampai Bloomsbury mau menerbitkannya dengan uang muka 2.500 pounds.
Kisah Harry Potter dan petualangannya di sekolah sihir Hogwarts digila-gilai banyak orang, berlanjut hingga beberapa volume dan diadaptasi ke layar lebar.
Artikel Terkait
Ingin Kuat Jalani Ujian Hidup? Buku ‘Takdir Allah Tak Pernah Salah’ Bisa Jadi Panduan
Kolaborasi FIM dan Disidkbud Bengkayang, Launching dan Bedah Buku Karya Para Guru
Peringati Hari Kartini, Guru di Bengkayang Luncurkan 161 Buku
Buku Berjudul Derap Langkah Anak Petani jadi Kado Istimewa untuk Bupati Satono
Novel Rantau, Buku Edukasi Tentang Kisah Perjuangan Menaklukkan Ibu Kota