JAKARTA, insidepontianak.com - Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) menyiapkan pelindung kepala, rompi antipeluru, serta akan membawa senjata laras panjang, guna melindungi Presiden Jokowi selama kunjungan di wilayah perang Kiev, Ukraina, akhir Juni 2022.
"Kami sudah menyiapkan helm, rompi untuk kegiatan di sana. Kami sudah siapkan semuanya. Untuk senjata, yang biasanya kami tidak menggunakan senjata laras panjang, dari pihak Ukraina sudah memberi kami keleluasaan untuk membawa laras panjang," kata Komandan Paspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis (23/6/2022).
Pelindung kepala dan rompi antipeluru akan dikenakan Presiden Jokowi dan delegasi selama berada di Kiev, kata Mayjen TNI Tri Budi Utomo.
Baca Juga: Hasto Kristiyanto Sebut PDIP Tak Kerja Sama dengan PKS dan Demokrat
Sedangkan jumlah senjata laras panjang yang dibawa disesuaikan dengan jumlah personel Paspampres yang mendampingi Presiden ke lokasi, Mayjen TNI Tri Budi Utomo, yang terdiri dari 10 personel tim penyelamatan, 19 personel grup utama, serta 10 personel tim pendahulu yang direncanakan berangkat ke Kiev lebih dulu pada Kamis hari ini.
Menurutnya, pihak Ukraina tidak membatasi jumlah amunisi atau peluru yang boleh dibawa.
"Komunikasi maupun koordinasi dengan KBRI dan mereka (Ukraina) sudah kami lakukan. Selanjutnya nanti tim pendahulu akan ke sana, lebih melekat lagi," jelasnya.
Adapun Presiden Jokowi diagendakan menumpang kereta api di Kiev. Tri menyampaikan selama di kereta api, pihak militer Ukraina juga akan ikut serta mengawal Presiden Jokowi, namun dengan jumlah yang dibatasi oleh Paspampres.
Baca Juga: Soroti Dugaan Korupsi di Bank BRI Ketapang, Komisi III DPRD Kalbar Minta Manajemen Dievaluasi
Artikel Terkait
Presiden Jokowi Serahkan Potongan Tumpeng Pertama Ulang Tahun ke Megawati Soekarnoputri
Presiden Jokowi Tegaskan Persemaian Mentawir Wujud Pemerintah Serius Soal Tata Lingkungan
Presiden Jokowi Yakin Pembangunan Infrastruktur di IKN Berjalan Lancar
Christina Aryani Nilai Langkah Presiden Jokowi Temui Pimpinan Rusia dan Ukraina Sudah Tepat
Presiden Jokowi Sebut Gejolak Ekonomi Politik Global Harus Jadi Pemahaman Bersama