JAKARTA, insidepontianak.com - Presiden Jokowi menyatakan, gejolak ekonomi dan politik dunia saat ini yang telah mengganggu rantai pasokan global sehingga memicu potensi krisis pangan dan energi harus menjadi pemahaman bersama.
Hal itu dikatakan Presiden Jokowi, saat menerima Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LHP LKPP) Tahun 2021 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/6/2022).
“Situasi ini harus menjadi pemahaman kita bersama, agar kita memiliki kepekaan yang sama, memiliki perasaan yang sama, menyikapi, menyiapkan respon dan kebijakan yang tepat di seluruh tataran lembaga negara di seluruh jajaran baik pusat dan daerah,” kata Presiden Jokowi sebagaimana dikutip dari tayangan daring Sekretariat Presiden.
Baca Juga: Fakta Menarik Money Heist: Korea - Joint Economic Area, Adaptasi Serial Fenomenal asal Spanyol
Sebelum Presiden Jokowi memberikan sambutan, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun telah membacakan LHP LKPP Tahun 2021.
Presiden mengatakan tantangan saat ini dan ke depan tidak akan semakin mudah karena Indonesia masih dalam situasi yang penuh ketidakpastian. Situasi itu membuat Indonesia harus selalu waspada.
“Situasi ekonomi dan politik global yang tengah bergejolak, belum pulih dari dampak pandemi COVID-19, kemudian kita dikejutkan lagi dengan perang di Ukraina sehingga ganggu supply chain (rantai pasok) yang dampak ekonominya ke mana-mana,” ujarnya.
Dampak ekonomi dari gejolak situasi global itu adalah peningkatan inflasi, potensi terjadinya krisis pangan dan krisis energi yang dihadapi semua negara.
Artikel Terkait
Presiden Jokowi Sampaikan Tiga Fokus Ubah Ancaman Krisis Pangan jadi Peluang
Presiden Jokowi Hadiri Rakernas PDIP di DPP Lenteng Agung
Presiden Jokowi Tegaskan Persemaian Mentawir Wujud Pemerintah Serius Soal Tata Lingkungan
Presiden Jokowi Yakin Pembangunan Infrastruktur di IKN Berjalan Lancar
Christina Aryani Nilai Langkah Presiden Jokowi Temui Pimpinan Rusia dan Ukraina Sudah Tepat