PONTIANAK, insidepontianak.com - Pendidikan di Bengkayang minim perhatian kepala daerah. Padahal, pemerintah memberikan anggaran 20 persen, dari seluruh anggaran untuk pembangunan.
Pendidikan merupakan satu cara memajukan kualitas hidup manusia. Tapi, minim perhatian kepala daerah.
Tak heran bila, banyak wilayah di Kalbar, sarana pendidikan tak layak, karena minim perhatian kepala daerah.
Baca Juga: Sekda Kalbar: RSUD Soedarso Jadi Pusat Pendidikan Mahasiswa Kedokteran
Hal itu membuat indeks Indek Pembangunan Manusia (IPM) di Kalbar, nomor empat paling bawah di Indonesia, dan paling bontot di Pulau Kalimantan.
IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
Salah satu wilayah yang sedari dulu dan sekarang, kerap terjadi masalah terkait minimnya penanganan masalah pendidikan adalah Kabupaten Bengkayang.
Berikut ini, kondisi pendidikan masa dua bupati terakhir di Bengkayang. Yaitu, Bupati Suryadman Gidot dan Sebastianus Darwis.
Baca Juga: Pastikan Juara Umum di ASEAN Para Games XI 2022, Indonesia Dapat Medali di Semua Cabang Olahraga
Artikel Terkait
Siswa Belajar di Lantai, Komite SMPN 4 Bengkayang Sebut Pemda Belum Pernah Beri Bantuan
Bangunan Pemda Bengkayang di Yogyakarta Terbengkalai, Mahasiswa FPMKB Inisiatif Lakukan Perawatan
Prihatin Siswa SMPN 4 Bengkayang Belajar di Lantai, Komisi III akan Panggil Disdik Minta Solusi Konkret
Miris Lihat Siswa SMPN 4 Bengkayang Belajar di Lantai, KNPI Desak Disdik Gecap Respon Keluhan Sekolah
Siswa SMPN 4 Bengkayang Belajar di Lantai, Pengamat: Tagline Bupati Darwis Bangun SDM Unggul Tak Sesuai