Lahan Kritis di Kabupaten Landak Masih Mencapai 40 Ribu Hektare
LANDAK, insidepontianak.com – Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kementerian Kehutanan mencatat, luas lahan kritis di Kabupaten Landak masih mencapai 40 ribu hektare.
Angka lahan kritis tersebut dikliam menurun dibandingkan 2024 yang sempat mencapai 100 ribu hektare.
Pelaksana Tugas Kepala KPH Wilayah Landak, Wawan Setiawan, menegaskan pemulihan lahan kritis membutuhkan intervensi serius dan berkelanjutan.
Intervensi tersebut meliputi kebijakan menyeluruh. Mulai dari penghentian alih fungsi lahan hingga gerakan masif pemulihan lingkungan.
Di tengah ancaman cuaca ekstrem yang diperkirakan memuncak pada awal 2026, Wawan mengingatkan pemulihan tutupan hutan harus menjadi perhatian utama.
Ia mendorong penanaman tanaman berakar kuat di lahan kritis. Tujuannya untuk mengendalikan pergerakan partikel tanah.
Menurut Wawan, tanaman berakar kuat yang telah tumbuh besar mampu menahan laju air dan mengurangi erosi saat hujan deras. Akar yang menjalar masif berfungsi sebagai penahan alami, sehingga tanah lebih stabil dan risiko longsor berkurang.
Selain berperan saat musim hujan, tanaman berakar kuat juga penting pada musim kemarau.
“Pada musim kemarau, tanaman ini juga mampu menyimpan air,” kata Wawan.
Akar pohon dapat menyerap dan menyimpan air, sekaligus meningkatkan cadangan air tanah. Karena itu, kelestarian tanaman perlu terus dijaga agar keseimbangan alam dan lingkungan tetap terpelihara.
Dengan mengombinasikan manfaat ekonomi dan ekologi, pemilihan bibit tanaman berkayu berakar kuat diharapkan menjadi solusi jangka panjang rehabilitasi lahan kritis. Langkah ini sekaligus membantu masyarakat Landak menghadapi dampak kerusakan lingkungan.***
Penulis : Wahyu
Editor : -
Tags :

Leave a comment