Alfian: Peran Penting Nasyiatul Aisyiyah dalam Penguatan Keluarga

PONTIANAK, insidepontianak.com - Nasyiatul Aisyiyah sebagai organisasi perempuan muda Muhammadiyah, memiliki peran penting dalam penguatan keluarga.

Nasyiatul Aisyiyah telah memiliki komitmen untuk mewujudkan keluarga yang tangguh, mandiri, dan sejahtera.

Asisten Administrasi dan Umum Setda Provinsi Kalbar Alfian Salam mengatakan hal itu saat memberikan sambutan pada acara Tanwir I Nasyiatul Aisyiyah Periode 2022-2026 di Pendopo Gubernur Kalbar Pontianak.

Plh Sekda atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, memberikan apresiasi kepada Nasyiatul Aisyiyah yang terus menunjukkan kiprah sebagai perempuan muda yang berkemajuan.

Adapun Tema kegiatan adalah "Keluarga Muda Tangguh, Kuatkan Indonesia" yang diangkat oleh Nasyiatul Aisyiyah dalam Tanwir I, ini sangat relevan dengan kondisi bangsa, di mana saat ini sedang menghadapi berbagai tantangan, baik di bidang sosial, ekonomi, maupun politik.

"Mudah mudahan Nasyiatul Aisyiyah dapat terus berkembang menjadi kelompok yang memimpin dalam berbagai bidang,  tidak hanya dalam konteks gerakan internal Muhammadiyah namun juga dalam gerakan kebangsaan," ucap Alfian.

Dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan keluarga yang tangguh. Keluarga yang tangguh adalah keluarga yang memiliki pondasi yang kuat, baik dalam aspek keimanan, akhlak, maupun pendidikan.

“Keluarga merupakan unit terkecil masyarakat yang menjadi pondasi utama dalam pembangunan bangsa. Keluarga yang tangguh akan melahirkan generasi yang tangguh pula. Oleh karena itu, penguatan keluarga merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan," tuturnya.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mendukung penuh upaya Nasyiatul Aisyiyah dalam memperkuat keluarga muda dan mewujudkan ketahanan keluarga.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan terus berupaya untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang keluarga.

Untuk itu, ia berharap agar Tanwir I Nasyiatul Aisyiyah dapat menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang konkret untuk penguatan keluarga dan juga terhadap isu strategis yang perlu disikapi oleh Nasyiatul Aisyiyah.

"Rekomendasi-rekomendasi tersebut dapat menjadi acuan bagi Nasyiatul Aisyiyah melaksanakan program-programnya," ucapnya.

Alfian mengajak seluruh masyarakat untuk mewujudkan bangsa Indonesia pada kedamaian. Menyikapi perbedaan dengan bijaksana dan menjaga serta terus menjalin silaturahmi demi keberlangsungan bangsa Indonesia tetap aman dan sejahtera dalam perbedaan.

Iapun kembali mengajak seluruh komponen masyarakat, untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang selalu damai.

Sikapilah perbedaan-perbedaan dengan arif dan bijaksana, dengan tidak memperlebar perbedaan, akan tetapi senantiasa mencari persamaan diantara perbedaan yang ada, serta yang paling penting agar selalu bersilaturrahim, saling maaf memaafkan/antara satu sama lain atas segala kesalahan, kekhilafan dan kekeliruan masing-masing. Sehingga situasi dan kondisi Bangsa Indonesia yang telah aman dan damai.

"Selain dapat membawa kita kepada kerukunan hidup umat beragama yang religius dan sejahtera," tutupnya. ***

Sebelum menutup pidatonya, Alfian juga berpesan agar peran Nasyiatul Aisyiyah dapat menjadi agen perubahan dan meningkatkan perannya sebagai perempuan yang bisa menjadi pelopor dalam pembangunan karakter bangsa.

"Nasyiatul Aisyiyah diharap untuk terus meningkatkan peran perempuan menjadi pelopor dalam pembangunan karakter bangsa, yaitu karakter yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berilmu, terampil, dan berdaya saing. Serta dapat menjadi agen perubahan dan teladan bagi masyarakat serta dapat berperan aktif dalam berbagai program pemerintah, baik program pendidikan, kesehatan, maupun pemberdayaan masyarakat," tutupnya

Kegiatan tersebut turut dihadiri Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr. H. Haedar Nasir, M.Si, Ketua Umum Pimpinan Nasyiatul Aisyiyah Dr. apt. Salmah Orbayinah, M. Kes, Apt, Bayin, Ketua Umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalbar, Ketua Umum Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Kalbar, Tokoh Agama dan para Undangan lainnya. ***