Inovasi Lokal Indonesia dalam Pengendalian Demam Berdarah: Wabasia, Aman dan Efektif

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MARTAPURA, insidepontianak.com - Setelah marak tentang akan disebarnya nyamuk khusus untuk menuntas demam berdaraha, berikut informasi mengenai wabasia yang mimin rangkum untuk kalian.

Wabah tentang demam berdarah menjadi topik yang sering dibahas dan didiskusikan oleh para penanggung jawab Kesehatan dalam pemerintahan. Dilansir insidepontianak.com dari video pada channel Dinkes Provinsi Kalsel yang tayang pada tanggal 21 November 2023.

Pandemi demam berdarah merupakan masalah kesehatan global yang memerlukan solusi inovatif. Salah satu solusi yang sedang menjadi sorotan adalah wabasia, inovasi asli Indonesia yang diakui dunia.

Dalam wawancara dengan Bapak Dr. Diaudin, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, kami mendapatkan pemahaman mendalam tentang konsep wabasia dan bagaimana inovasi ini berhasil mengendalikan penyakit demam berdarah.

Wabasia, singkatan dari ‘wolbachia-based Aedes suppression’, merupakan teknik yang melibatkan penyebaran nyamuk jantan yang terinfeksi virus wolbachia. Virus ini aman bagi manusia dan hanya memengaruhi nyamuk, khususnya Aedes aegypti, pembawa virus demam berdarah.

Dr. Diaudin menjelaskan bahwa wabasia telah diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan diakui sebagai inovasi yang efektif dalam mengurangi populasi nyamuk pembawa penyakit. Penelitian terkait wabasia telah dilakukan sejak tahun 2011, dengan uji coba pertama dilakukan secara independen di Yogyakarta.

Berdasarkan hasil penelitian, nyamuk yang terinfeksi wolbachia tidak hanya mengurangi populasi nyamuk, tetapi juga mengurangi risiko penularan demam berdarah. Keberhasilan uji coba ini membawa wabasia menjadi solusi yang diadopsi oleh Kementerian Kesehatan Indonesia.

Teknik ini memiliki dua pendekatan utama. Pertama, dengan menyebarkan nyamuk jantan yang terinfeksi wolbachia untuk mengurangi populasi nyamuk. Kedua, dengan menyebarkan nyamuk jantan dan betina yang terinfeksi wolbachia untuk mengurangi risiko penularan demam berdarah.

Dr. Diaudin menekankan bahwa wabasia tidak melibatkan rekayasa genetika dan sepenuhnya aman bagi manusia. Penggunaan wabasia telah berhasil di beberapa kota di Indonesia, membuktikan bahwa ini adalah solusi lokal yang efektif dalam mengendalikan penyakit demam berdarah.

Penerimaan positif dari masyarakat dan pengakuan dari dunia internasional memberikan keyakinan bahwa wabasia merupakan terobosan penting dalam bidang kesehatan. Meskipun ada keberhasilan dalam penggunaan wabasia, tantangan terus muncul, termasuk misinformasi dan ketidakpercayaan dari sebagian masyarakat.

Oleh karena itu, edukasi yang baik dan diseminasi informasi yang akurat perlu terus dilakukan untuk memastikan pemahaman yang benar dan dukungan masyarakat terhadap inovasi ini. Sebagai negara yang menciptakan solusi ini, Indonesia memiliki peluang untuk menjadi pemimpin dalam penelitian dan pengembangan strategi pengendalian penyakit menular.

Wabasia bukan hanya prestasi ilmiah, tetapi juga kebanggaan bangsa yang dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Itulah rangkuman informasi mengenai wabasia yang dapat mimin bagikan.

Ikuti terus artikel menarik lainnya pada laman insidepontianak.com untul informasi menarik lainnya. Jangan lupa bagikan artikel ini kepada yang lainnya agar mengetahui tentang permasalah wabasia ini.

Semoga informasi ini bermanfaat. (Fildzah)***

Leave a comment