Enam Jenis Tindik serta Risiko dan Waktu Proses Penyembuhannya

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, Insidepontianak.com - Tindik kini bukan lagi seseorang bukan sekadar kebutuhan, tapi juga sudah masuk ke wilayah gaya. Nyatanya, risiko dari sekian jenis yang ada juga mengikuti.

Maksudnya, kini tindik sekadar ada di telinga dan bagi wanita saja. Ragam jenis muncul, dari yang mengambil posisi di pusar hingga lidah yang tentunya mengandung risiko.

Idealnya seseorang mengerti risiko yang mungkin timbul. Jadi, tepikan dulu kalau ada pikiran tentang jenis tindik di lokasi yang ektrem akan membuat keren.

Melansir journal.sociolla.com, Rabu (22/11/2023), selain telinga, ada kecenderungan orang memasang tindik pada area tubuh lainnya seperti hidung, bibir, maupun alis.

Nah, masing-masing area tindik ini ternyata akan menimbulkan rasa sakit yang berbeda, serta membutuhkan proses penyembuhan yang berbeda-beda pula.

Untuk area telinga sendiri saja, akan ada perbedaan yang ditimbulkan saat Anda menindik di area ear lobe dan area helix.

Masalahnya, ada kecenderung kalau seseorang butuh lebih dari satu atau dua tindik. Maksudnya, senang menambah lubang baru di lokasi yang baru. .

Padahal, meski hanya luka setitik, ada beberapa hal yang sebaiknya Anda pertimbangkan sebelum menambah tindikan.

Ya, ada beberapa hal buruk yang bisa terjadi, seperti infeksi atau bahkan penyakit serius, yang bisa diderita jika Anda tidak mempertimbangkan hal-hal berikut:

  • Jangan sembarangan memilih tempat tindik. Pastikan tempat tindik tersebut menjalani prosedur yang steril dan aman.
  • Pastikan Anda telah melakukan vaksinasi terlebih dahulu. Pasalnya, ada beberapa penyakit yang bisa menular melalui jarum, seperti hepatitis atau tetanus.
  • Material perhiasan yang digunakan dapat menimbulkan reaksi alergi. Maka itu, pastikan Anda tidak memiliki alergi terhadap bahan tersebut.
  • Pilih perhiasan yang terbuat dari material bebas racun atau non-toksik.
  • Jika Anda berniat melakukan donor darah, perlu dikatahui bahwa ada beberapa tempat donor yang tidak menerima darah dari seseorang dengan tindikan.

Pun, setelah ditindik, Anda perlu merawat luka bekas tindikan dengan baik agar terhindar dari infeksi. Anda harus membersihkan bagian tubuh yang ditindik menggunakan sabun dan air atau saline solution menggunakan cotton swab.

Selain itu jangan menggunakan alkohol karena dapat membuat jaringan kulit rusak dan kering, hindari menyentuh atau menggoyangkan anting karena dapat memberikan trauma pada luka.

Anda pun diharapkan menghindari berenang atau mandi di pemandian umum. Hal ini berguna untuk mencegah risiko infeksi.

Nah, supaya lebih jelas, berikut ini adalah beberapa jenis tindik secara umum dan lama proses penyembuhannya:

  1. Lobe/cuping telinga
    Tindik di lokasi ini membutuhkan waktu 8-10 minggu untuk sembuh. Namun, tidak ada salahnya untuk merawat hingga tiga bulan untuk memastikan lukanya sudah benar-benar sembuh.
  2. Helix/bagian terluar daun telinga
    Membutuhkan waktu minimum 3-5 bulan untuk sembuh. Tindikan pada area ini tergolong aman karena memiliki risiko tertarik atau tergeser yang lebih rendah.
  3. Septum/sekat hidung
    Septum hidung merupakan dinding pemisah yang berada di tengah-tengah hidung dan memisahkan kedua lubang hidung. Tindik hidung di bagian ini dapat sembuh dalam waktu 6–8 bulan.
  4. Pusar
    Membutuhkan waktu delapan bulan hingga satu tahun untuk proses penyembuhannya.
  5. Lidah
    Tindik lidah merupakan salah satu area yang mengalami proses penyembuhan paling cepat, yaitu tiga hingga empat minggu saja. Namun, memiliki risiko yang banyak.
  6. Bibir
    Umumnya area ini membutuhkan enam hingga delapan minggu untuk proses penyembuhannya, tetapi ada beberapa model tindikan yang membutuhkan proses penyembuhan hingga tiga bulan.

Demikian soal jnis dan lokasi tindik beserta risiko serta lama proses pnyembuhannnya. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment