Kasus DBD di Kalbar Terus Meningkat, Rumah Sakit di Kabupaten dan Kota Diminta Siaga dan Siapkan Tambahan Tempat Tidur

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, meminta Rumah Sakit yang berada di Kabupaten dan Kota di Kalbar siaga tehadap peningkatan kasus Demam Berdarah Dague atau DBD.

Salah satunya dengan menambah tempat tidur dan ruangan pasien, agar dapat melayani pasien jika terjadi peningkatan kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Erna Yulianti mengatakan, kasus DBD di Kalbar masih tinggi. Hingga minggu ke-45 ada 5.446 kasus DBD. 63 kasus bahkan menyebabkan meninggal dunia.

"Kenaikan kasus cukup tinggi dibanding lima tahun terakhir," terangnya.

Tingginya kasus DBD ini bahkan telah menyebabkan RSUD Soedarso over kapasitas karena banyak dari pasien yang dirujuk ke Soedarso. Namun, kata dia, Soedarso terus berupaya menambah kapasitas tempat tidur dan tenaga.

"Sehingga Dinas Kesehatan membantu menambah tenaga relawan untuk membantu Soedarso," terangnya.

Erna menyarankan agar seluruh Kabupaten dan Kota siaga. Mereka diharapkan menambah tempat tidur dan ruang perawatan bagi pasien.

"Kita minta Rumah Sakit di Kabupaten Kota tetap siaga. Kalau bisa menambah tempat tidur dan ruangan," terangnya.

Sementara itu, untuk Puskesmas yang berada di Kabupaten dan Kota diharapkan dapat terus menggencarkan promosi kesehatan dan membuka pelayanan perawatan bagi pasien DBD.

" Kalau memang bisa ditangani di Puskesmas, maka ditangani Puskesmas,"ungkapnya.

Ia mengajak peran serta masyarakat untuk menjaga lingkungan. Tingkatkan kebersihan dan prilaku hidup bersih dan sehat.

" Mari bersama-sama memberantas sarang nyamuk, "terangnya.

Gotong Royong Berantas Nyamuk

PJ Gubernur Kalbar, Harisson mengajak semua pihak bergotong royong melakukan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN. Caranya menjaga kebersihan lingkungan, memberantas tempat-tempat sarang nyamuk, dan melenyapkan tempat-tempat genangan air yang memungkinkan nyamuk berkembang biak.

"Sekarang sudah masuk musim penghujan, kalau kita lengah, DBD akan terus meningkat," terangnya.

Harisson mengingatkan Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar untuk turun ke daerah memantau pelaksanaan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Lalu melakukan pengendalian dan pemberantasan terhadap penyakit ini.

Sementara itu, fogingisasi dan pemberian abate juga sudah dilakukan. Namun, langkah pencegahan fogging dinilai tidak efektif bila tidak disertai dengan gerakan gotong royong dan turun bersama membersihkan lingkungan dan memberantas sarang nyamuk.

"Tempat-tempat yang menjadi genangan air biasanya disekitar rumah atau pemukiman, ditempat tempat sampah, seperti bekas air mineral. Ini kalo tidak gotong royong bersama PSN, DBD ini akan terus meningkat, dan mengancam nyawa anak-anak kita, "pungkas Harisson. (Andi).


Penulis : admin
Editor :

Leave a comment