Tingkatkan Pola Asuh, Pemprov Kalbar Optimalisasi Peran Posyandu dalam Penanganan Stunting

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com - Bahwa jumlah Posyandu yang terdapat di Provinsi Kalimantan Barat berjumlah 5508 Posyandu.

Hal itu disampaikan Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson setibanya Ketua Umum TP PKK, Tri Tito Karnavian dan Rombongan di bumi Khatulistiwa.

Ketum TP PKK didampingi Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari Harisson untuk melaksanakan Kunjungan Kerja pertamanya Posyandu Pelangi Ceria Kota Pontianak, Kamis (9/11/2023).

Harisson mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Ibu Ketua Umum PKK, Tri Tito Karnavian yang sudah hadir di Kalimantan Barat dan Kalimantan Barat termasuk Provinsi yang dipilih untuk di kunjungi.

"Saya mohon bimbingan dari ibu dalam rangka meningkatkan kesehatan, kesejahteraan bagi Balita, Ibu Hamil dan ibu menyusui yang ada di Kalimantan Barat," ucap Pj Gubernur Kalbar.

Dimana untuk Posyandu Pelangi Ceria ini sekarang dibina oleh Tim Penggerak PKK Kota Pontianak dan di bawah pembinaan Tim Penggerak PKK Provinsi terhadap Posyandu tersebut.

"Perlu saya laporkan kepada ibu (Ketum PKK) bahwa yang menjadi perhatian Bapak Presiden adalah Penurunan Stunting di Indonesia, untuk Kalimantan Barat stunting kami masih di angka 27,8 persen dan untuk Kota Pontianak sudah 19,7 persen. Target kita untuk stunting 2024 di angka 14 persen," ungkapnya.

Dirinya juga menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah melaksanakan Kesepakatan bersama organisasi wanita yang ada di Kalimantan Barat guna meningkatkan pengetahuan ibu-ibu dalam peningkatan pola asuh.

"Kami telah melakukan kerja sama dengan PKK dan Pemerintah Provinsi untuk meningkatkan pengetahuan ibu-ibu," jelasnya

Sementara itu, Ketua Umum PKK, Ny. Tri Tito Karnavian mengatakan bahwa selain sebagai Ketua PKK Wilayah juga sebagai Ketua Posyandu.

Dirinya menegaskan bahwasanya Kader PKK merangkap sebagai kader Posyandu dan selama ini dikenal Posyandu hanya melayani pelayanan kesehatan masyarakat saja,  namun seyogyanya Posyandu dapat mengakomodir kegiatan - kegiatan positif lain dalam membina masyarakat.

"Mudah-mudahan dengan adanya nomenklatur baru, kita akan juga mempunyai program-program yang bisa menyentuh masyarakat melalui Posyandu dan tidak hanya melayani kesehatan dasar masyarakat," ungkapnya.

Disampaikannya, terkait masalah stunting di Indonesia saat ini memang masalah isu nasional dan target Pemerintah di Tahun 2024 prevelensi dari stunting harus mencapai 14 persen di Tahun 2024.

"Tidak sampai satu tahun lagi untuk dicapai tahun 2024, apakah ini bisa dicapai atau tidak target ini ya tergantung kita sendiri.

Diakuinya penyebaran anak-anak yang menderita stunting ini tidak dalam satu lokus sampai satu kelurahan ada 2000, melainkan satu kelurahan terdapat 15.

"Padahal secara logika, masa sih penggerak PKK ataupun Perangkat di kelurahan, desa tersebut tidak bisa mengatasi jumlah anak-anak yang menderita stunting," jelasnya.

Oleh karenanya, tanggung jawab seluruh stakeholder saat ini untuk mewariskan generasi yang tangguh untuk menghadapi tantangan dimasa depan dengan bersama-sama untuk mengatasi masalah kesehatan kepada generasi yang akan datang.

Salah satunya anak-anak penderita stunting serta mempersiapkan dan mensosialisasikan kepada para remaja.

"Jadi remaja putri itu harus kita siapkan karena mereka calon-calon ibu yang akan melahirkan generasi-generasi baru ke depannya," harapnya.

Turut hadir di Posyandu Pelangi Ceria yakni Kepala Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalbar, Penjabat Ketua DWP Provinsi Kalbar, TP PKK Provinsi Kalbar, TP PKK Kota Pontianak, Kader Posyandu, Ibu Hamil, Ibu Menyusui, Baduta serta Remaja Putri. ***

Leave a comment