Empat Jenis Mobil Listrik di Indonesia: Mau Pilih yang Mana?

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, Insidepontianak.com - Mobil listrik dipercaya sebagai kendaraan masa depan, ramah lingkungan dan cenderung irit. Nah, setidaknya sudah ada empat jenis mobil listrik yang beredar di Indonesia.

Keempat jenis mobil listrik yang sudah bisa melaju di jalanan Indonesia itu adalah jenis BEV, HEV, PHEV, dan FCEV. Artinya, Anda sudah bebas untuk memilikinya.

Tentu masing-masing jenis mobil listrik di Indonesia inimemiliki kelebihan sendiri. Jadi tunggu apa lagi, rasakan bedanya dan nikmati perjalanan.

Melansir nissan.co.id, Kamis (26/10/2023), sejatinya inovasi mobil dengan tenaga listrik sebenarnya tidak dimulai baru-baru ini. Tepatnya sudah mulai dirintis sejak tahun 1880-an.

Namun, tentu saja mobil listrik rintisan dulu tidak semaju sekarang, mengingat produksinya juga tidak semasif sekarang.

Dan, mobil listrik tidak hanya diproduksi dalam satu jenis saja. Setidaknya ada 4 jenis mobil listrik yang sudah diproduksi secara masif dan siap dikendarai di jalanan raya Indonesia.

Berikut enjelasan soal empat jenis mobil listrik tersebut:

  1. BEV atau Battery Electric Vehicle
    Jenis mobil listrik ini benar-benar tidak menggunakan bahan bakar sama sekali. Moda penggerak sepenuhnya bergantung pada daya baterai lithium-ion. Energi diisi ulang dengan mengandalkan saluran listrik dari beberapa stasiun isi ulang atau sistem isi ulang dibangun sendiri di rumah.

Harga mobil listrik jenis BEV ini bisa sangat mahal. Alasannya karena baterai yang digunakan itu sendiri. Bisa dibilang 2/3 harga mobil adalah harga dari baterai yang digunakan untuk menggerakan mobil.

Kelebihan utamanya adalah mobil yang satu ini benar-benar dipastikan ramah lingkungan dan lebih hemat energi daripada mobil konvensional yang menggunakan bahan bakar.

  1. HEV atay Hybrid Electric Vehicle
    Mobil yang satu ini digerakkan oleh dual sistem, yakni kolaborasi antara motor listrik dan bahan bakar. Berbeda dengan BEV, mobil listrik yang satu ini tidak memerlukan isi ulang listrik atau stasiun pengisi ulang. Daya baterai yang habis akan diisi kembali dengan memanfaatkan energi yang diperoleh dari bahan bakar. Konsumsi energi mobil ini tetap efisien dan hemat karena membagi pekerjaan pada dua sumber energi tersebut.

Sebagian besar pekerjaan mobilitas (bergerak) mobil dikendalikan oleh energi dari bahan bakar. Sementara daya dari baterai digunakan untuk menjalankan fungsi sekunder pada mobil seperti fungsi AC, audio, dan lampu.

  1. PHEV atau Plug-in Hybrid Electric Vehicle
    Jenis yang satu ini bekerja dengan perpaduan energi dari baterai motor listrik dan bahan bakar. Sekilas memang mirip dengan HEV, tetapi ada satu komponen krusial yang membedakan.

Kalau baterai HEV diisi dengan energi dari bahan bakar pada mobil, baterai mobil PHEV bisa juga diisi dayanya dengan di-charge seperti BEV. Perpaduan sistem energi pada mobil listrik jenis PHEV ini yang memungkinkan terjadi konektor ke sumber listrik bisa jadi punya manfaat lain.

Disebutkan bahwa sumber energi mobil PHEV ini bisa berfungsi layaknya genset yang bisa mengaliri listrik ke rumah. Tentu akan sangat bermanfaat terutama di saat-saat darurat.

  1. FCEV atau Fuel Cell Electric Vehicle
    Mobil listrik yang satu ini mendapat energi tidak dari bahan bakar, tidak dari baterai, tetapi dari hidrogen. Sumber energi ini yang disebut dengan istilah cell.

Cell yang dimaksud adalah reaksi kimia hidrogen dan oksigen di sana yang kemudian menghasilkan energi listrik yang cukup besar untuk memungkinkan mobil beroperasi.

Jenis mobil listrik yang keempat ini termasuk perkembangan yang paling baru. Belum ada terlalu banyak merek mobil yang mulai merintis sumber energi yang satu ini. Namun, bukan tidak mungkin akan berkembang lebih pesat dan mulai dijajal oleh lebih banyak industri kendaraan.

Demikian soal jenis mobil listrik yang sudah masuk ke Indonesia. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment