Jelang Pemilu 2024, IJTI Kalbar Ingatkan Bahaya Post-truth

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com – Ikatan Jurnalist Televisi Indoenesia (IJTI) Kalimantan Barat bersama sejumlah organisasi awak media Kalbar menggelar Focus Group Discussion atau FGD di Hotel Haris Pontianak, Kamis (12/10/2023).

Kegiatan ini mengangkat tema: “Fenomena Post-truth di Era Keterbukaan Informasi Sebagai Tantangan Jurnalis Dalam Penyajian Berita Pemilu 2024”. 

Sebagaimana diketahui, post truth adalah suatu era di mana kebohongan dapat menyamar menjadi kebenaran.

Artinya, perasan dan emosi adalah kuncinya, dimainkan oleh penyebar Post-truth sebagai kelompok elite yang punya kuasa dan suara.

Selanjutnya, membangun opini dan meyakinkan masyarakat dengan narasi kebenaran di media sosial atau medsos untuk menguntungkan satu pihak.

Karena itu, isu Post-truth menjadi tema yang menarik untuk dibahas jelang pemilihan umum atau Pemilu 2024.

Sebab, berkaca dengan Pemilu periode sebelumnya, banyak sekali ditemukan fenomena Post-truth.

Ketua IJTI Kalbar, Yuniardi menyampaikan fenomena Post-truth sering terjadi. Terlebih di era keterbukaan informasi publik seperti saat ini.

"Peranan para jurnalis dinilai sangat penting di dalam menyajikan setiap berita yang valid," kata Yuniardi yang karib disapa Uun.

Ia mengungkapkan, fenomena posh truth sering tejadi di era keterbukaan informasi publik. Sehingga menjadi tantangan bagi jurnalis Kalbar dalam menyajikan setiap berita, khususnya menjelang pemilu 2024.

“Kita ketahui pada 2014-2019 berita hoaks bertebaran kemana-mana sehingga kami IJTI Kalbar mengajak kawan-kawan bersama sama menghadapi berbagai tantangan dalam menyajikan sebuah pemberitaan, terutama pemilu 2024," ujarnya.

Hal ini, ia ungkapkan dengan tujuan agar masyarakat tidak termakan isu berita bohong dan informasi yang tidak jelas asal usulnya.

FGD ini pun turut dihadiri KPID Kalbar, Balai Bahasa, TVRI Kalbar pihak Polda Kalbar, mahasiswa serta peserta dari sejumlah unsur. (greg)***

Leave a comment