PTPN XIII Gandeng BPKP Bantu Percepatan Penurunan Stunting di Kalbar

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com - PT Perkebunan Nusantara XIII berkomitmen mendukung percepatan penurunan angka stunting di Kalimantan Barat.

Salah satunya melalui kerja sama bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Kalimantan Barat.

PTPN XIII melakukan rencana aksi percepatan penurunan angka stunting di sekitar wilayah kerja operasional Perusahaan yaitu Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Ngabang, 12 Agustus 2023.

Kegiatan telah diawali dengan diskusi secara intensif bersama Pemerintah Daerah dari tingkat provinsi hingga desa dalam Forum Group Discussion (FGD) oleh BPKP Provinsi Kalbar.

Selanjutnya PTPN XIII mendapat tugas untuk intervensi penurunan prevalensi stunting pada dua desa yang masih tinggi, yaitu Desa Melobok Kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau dan Desa Amboyo Inti Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak.

Direktur PTPN XIII Rizal H Damanik mengatakan, stunting adalah masalah kesehatan masyarakat yang sangat kompleks dan memerlukan solusi holistic.

Hasil identifikasi kedua desa yang menjadi fokus PTPN XIII, didapati persentase prevalensi stunting di Desa Melobok sebesar 6,5% dan Desa Amboyo Inti sebesar 7,8%.

Salah satu kegiatan yang telah dilakukan kata dia, adalah membuat program pemberian makanan tambahan secara simultan kepada anak-anak yang terindikasi stunting di Desa Melobok Kabupaten Sanggau.

"Intervensi ini bertujuan untuk mengatasi masalah stunting yang telah mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak," ujarnya.

Damanik juga berharap, program ini dapat memunculkan multiplayer effect yang lebih besar. Sehingga terjadi percepatan penanganan stunting yang sudah dilaksanakan.

Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Ayi Riyanto mengatakan, investasi yang ada di Kalimantan Barat cukup besar.

Ia mengutip arahan Presiden RI Joko Widodo yang mengatakan Indonesia itu harus masuk ke ekonomi hijau.

"Ekonomi hijau itu sendiri terdapat 3 pilar yaitu pilar ekonomi, sosial, dan lingkungan. Artinya, kalau kita ingin meningkatkan ekonomi jangan lupa sosial dan lingkungannya," ujarnya.

Menurutnya, tiga pilar yang ada sudah cukup bagus jika dari sisi kesehatan terkait stunting di Kalimantan Barat dapat turun.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Sanggau, Kukuh Triyatmaka menyambut baik kerja sama ini. Namun ia menyebut, sinergi yang terjalin belum sampai ke titik apa yang sedang ditangani.

Berdasarkan hasil survei stunting di Kabupaten Sanggau berkaitan dengan pola hidup dan perilaku yang berkaitan dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Sebab, ekonomi di Sanggau menunjukkan hasil yang lumayan positif. (andi)***

Leave a comment