Wisata Pasar Terapung di Kalimantan Selatan: dari Lok Baitan Martapura ke Muara Kuin Banjarmasin

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, insidepontianak.com - Siapa ya tidak kenal dengan pasar terapung di Kalimantan Selatan? Sebut saja pasar terapung di Lok Baitan Martapura dan Muara Kuin di Banjarmasin.

Ya, Lok Baitan Martapura dan Muara Kuin Banjarmasin adalah dua lokasi yang dikenal dan sangat terkenal sebagai pasar terapung di Kalimantan Selatan.

Lok Baitan berada di Sungai Martapura, Kabupaten Banjar, sedangkan Muara Kuin di Sungai Barito dan Sungai Kuin, Kota Banjarmasin, Kailimantan Selatan.

Melansir pesonaindo.com dan indonesiakaya.com, Rabu (27/9/2023) pasar terapung merupakan refleksi budaya orang Banjar yang telah berlangsung sejak dahulu, aktivitas jual beli di atas perahu.

Kedua pasar terapung itu menjadi salah satu objek wisata yang diminati banyak orang. Anda bisa melihat aktivitas jual-beli di atas sungai dengan menggunakan jukung (perahu) yang unik dan khas.

Perahu berdesak-desakan satu sama lain; mencari pembeli dan penjual yang selalu berseliweran. Kebanyakan pedagangnya adalah perempuan.

Mereka biasanya mengenakan tanggui atau topi caping lebar dari daun rumbia. Menariknya lagi, di pasar terapung ini masih berlaku sistem barter atau bapanduk dalam bahasa Banjar.

Aktivitas perdagangan di Pasar Terapung Lok Baintan maupun Muara Kuin ramai sejak pagi buta dan mencapai puncaknya pada pukul 6-7 pagi. Jenis dagangannya hasil pertanian dan perkebunan masyarakat setempat.

Jika musim panen tiba, pedagang di pasar terapung akan melebihi jumlah hari-hari biasanya. Selain masa panen, aktivitas di pasar terapung ramai pada hari pasar, yakni setiap hari Jumat.

Selain buah-buahan dan sayur-sayuran, kue khas daerah setempat kerap diperjualbelikan para pedagang. Ada juga sarapan berat dengan menu andalan soto Banjar dan ketupat Kadangan.

Guna mempermudah pedagang dan pembeli bertransaksi, masing-masing klotok (perahu motor) biasanya menyediakan tongkat dengan pengait kawat agar perahu mereka bisa saling mendekat.

Aktivitas di Pasar Terapung Lok Baintan cenderung lebih ramai. Setiap harinya ratusan jukung berkumpul di Lok Baintan untuk menjajakan aneka kebutuhan sehari-hari.

Selain dari Lok Baintan, para pedagang datang dari beberapa kampung yang tersebar tak jauh dari anak Sungai Martapura seperti Sungai Paku Alam, Sungai Lenge, Sunga Saka Bunut, Sungai Tanifah, Sungai Madang, dan Sungai Lenge.

Pasar Terapung Lok Baintan berada di Lok Baintan, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar. Tak hanya wisatawan lokal, wisatawan mancanegara pun mendatangi Lok Baintan.

Pengunjung yang hendak melihat aktivitas perdagangan atau berbelanja secara langsung dari dekat bisa menyewa jukung atau klotok (perahu motor) di sekitar Sungai Martapura.

Sementara Pasar Muara Kuin, berkaitan erat dengan berdirinya Kerajaan Banjar. Pada pertengahan abad ke-16, Sultan Suriansyah mendirikan kerajaan di tepi Sungai Kuin dan Sungai Barito yang menjadi cikal-bakal Kota Banjarmasin.

Aktivitas perdagangan di tepi sungai pun tumbuh pesat. Mengingat posisinya berada di pertemuan beberapa anak sungai, pasar itu berkembang secara alamiah. Selain orang Kuin, para pedagang juga berasal dari daerah Tamban, Anjir, Alalak, dan Berangas.

Jika dulu letak pasar berada di kawasan dermaga penyeberangan Alalak, kini lokasinya sedikit lebih mudah dijangkau, yakni di siring depan Makam Sultan Suriansyah. Namanya pun diubah menjadi Pasar Terapung Kuin Alalak.

Perubahan nama lebih dikarenakan letaknya berada persis antara daerah Kuin dan daerah Alalak, Kecamatan Banjarmasin Utara. Pasar Terapung Kuin Alalak dibuka setiap hari Sabtu dan Minggu pagi.

Demikian soal pasar terpaung yang berada di Lok Baitan dan Muara Kuin Kalimantan Selatan. Semoga Bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment