Cara Mudah Mencegah Mabuk Perjalanan: Ini Obat, Gejala, dan Faktor Penyebabnya

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, insidepontianak.com - Anda atau teman di dalam kendaraan mengalami mabuk perjalanan? Kenapa bisa? Tulisan ini akan mengulas obat, gejala dan faktor penyebabnya hingga bisa mencegah ketidaknyaman tersebut.

Mabuk perjalanan adalah gejala pusing dan mual ketika seseorang berada di dalam kendaraan yang bergerak. Artinya obat, gejala, maupun faktor penyebabnya berhubungan dengan kondisi tubuh.

Dengan kata lain, sejatinya tidak sulit menemukan obat atau mencegah mabuk perjalanan. Selama kondisi tubuh fit dan faktor penyebab bisa dihindari, maka gejala bahkan serangannya bisa dihindari.

Melansir alodokte.com, Selasa (19/9/2023), mabuk perjalanan terjadi akibat otak tidak dapat mengolah sinyal gerakan yang dikirim oleh mata, telinga, dan tubuh saat sedang dalam perjalanan.

Mabuk perjalanan umum dialami oleh orang yang bepergian menggunakan mobil, bus, kereta api, kapal laut, atau pesawat terbang. Keluhan ini dapat hilang ketika sudah terbiasa dengan moda transportasi tersebut.

Namun, mabuk perjalanan bisa kambuh jika sudah tidak bepergian dalam jangka panjang. Meski tidak berbahaya, mabuk perjalanan bisa menghambat aktivitas dan membuat perjalanan menjadi tidak menyenangkan.

Nah, mabuk perjalanan dapat dicegah dengan melakukan beberapa cara berikut ini:

  1. Menghindari makanan berminyak, pedas, dan asam, atau makan dalam porsi terlalu banyak sebelum bepergian
  2. Tidur dan beristirahat yang cukup sebelum perjalanan
  3. Mengonsumsi makanan ringan, seperti biskuit, selama perjalanan
  4. Tidak merokok dan menghindari konsumsi minuman beralkohol
  5. Memilih tempat duduk di kursi paling depan atau dekat jendela
  6. Tidak membaca buku atau memainkan handphone saat kendaraan sedang melaju
  7. Berbaring dan memejamkan mata ketika gejala timbul sampai keluhan mereda
  8. Memilih tempat duduk di bagian depan atau tengah kapal jika sedang naik kapal laut

Yang jelas, mabuk perjalanan terjadi akibat otak menerima sinyal yang berbeda dari beberapa anggota tubuh. Sebagai contoh, mata melihat pepohonan bergerak, sedangkan otot dan sendi merasa bahwa tubuh diam.

Akibatnya, otak tidak bisa memproses informasi apakah tubuh diam atau bergerak. Gejala mabuk perjalanan awalnya mungkin ringan, tetapi kemudian berkembang menjadi lebih parah.

Gejalanya juga lebih berat ketika berada di dalam kendaraan yang pengap, kurang ventilasi, menggunakan pengharum yang menyengat, atau penuh asap rokok. Beberapa tanda dan gejalanya adalah:

  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Kulit pucat
  • Keringat dingin
  • Sulit konsentrasi
  • Napas cepat atau terengah-engah
  • Gelisah
  • Produksi air liur meningkat
  • Mual dan muntah

Lalu, jika serangan itu hadir, bagaimana mengobatinya? Ini yang harus Anda lakukan:

  1. Turunkan sandaran kursi sampai senyaman mungkin dan pejamkan mata.
  2. Tarik dan hembuskan napas perlahan.
  3. Jaga agar tubuh tetap hangat dengan memakai jaket jika kendaraan dingin.
  4. Hirup aroma yang berasal dari bahan alami, seperti daun mint, jahe, atau lavender.
  5. Hisap permen rasa mint atau jahe.
  6. Minum air putih yang cukup.

Selain penanganan mandiri tersebut, mabuk perjalanan juga dapat diatasi dengan meminum obat antimabuk. Agar efektif, obat ini sebaiknya diminum 1–2 jam sebelum melakukan perjalanan.

Demikian informasi soal mabuk perjalanan berserta obat, gejala, dan faktor penyebabnya. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment