Pj Gubernur Harisson Segera Realisasikan Beras ke Masyarakat Hingga 3 Juta 362 Ton

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com - Salah satu penyebab tingginya angka inflasi yang ada Indonesia, komoditas utama yaitu beras mengalami kenaikan dalam beberapa minggu ini.

Tentu ini menjadi pusat perhatian pihak pemerintah pusat maupun daerah.

Diadakannya rapat koordinasi pengendalian Inflasi Daerah dengan Kemendagri Melalui Daring, pada Senin (19/9/2023), agar dapat menekan angka inflasi yang ada di
masing-masing daerah.

Pj Gubernur Harisson mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat dengan Kemendagri bahwa yang perlu diwaspadai adalah harga beras, karena memang akibat
dampak El Nino maka berpengaruh terhadap produksi yang sedikit.

"Kami sudah mewaspadai harga beras, El Nino dapat mempengaruhi produksi beras dan Bulog sudah mempunyai stok untuk Kalbar stok beras sebanyak 14,500 ton,"
ungkapnya.

Harisson juga mengatakan, pihaknya harus merealisasikan bantuan pangan cadangan beras tahun 2023 dan harus memberikan kepada masyarakat sebanyak 3,362 ton untuk
di Kalbar, yang sudah direalisasikan sebanyak 19.930 atau sekitar 0,59 persen.

Dijelaskannya Pemprov Kalbar akan segera disuplai ke masyarakat, meski memang masih ada hambatan dalam menyuplai beras ke masyarakat namun akan segera dikirim.

"Upaya pemerintah untuk menekan Inflasi yang ada di Kalbar, kita harus melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam pegendalian angka beras," kata Harisson.

Ditambahkannya Pemprov Kalbar akan melakukan operasi pasar dan jika sudah dilakukan operasi pasar dan harga masih cenderung naik brarti kurang masif.
"Maka kita akan melakukan operasi pasar secara lebih masif lagi," jelasnya.

Di samping itu Pj Gubernur Harissson menambahkan, pasokan di pasar akan ditambah, dengan begitu bisa menekan kenaikan harga beras.

"Sebenarnya ini yang naik itu beras premium, beras yang di konsumsi orang kaya, khusus restoran dan lainnya," pungkasnya. (Dwi)


Penulis : admin
Editor :

Leave a comment