KONI Kalbar Akui Kekurangan Anggaran untuk Dukung Cabor Tenis Meja di Ajang Pra PON ke-XXI Aceh

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com - Sekretaris Umum KONI Kalbar, Erwin Anwar mengaku, akar persoalan yang menyebabkan beberapa Cabang Olahraga atau Cabor tak dibiayai pada kualifikasi PON ke-XXI Aceh karena keterbatasan anggaran. Salah satu Cabor yang tak mendapat dukungan anggaran yakni tenis meja.

Meski demikian, Cabor ini tetap mengikuti ajang kualifikasi PON ke-XXI Aceh yang dihelat pada 14-20 Agustus 2023, di Mall Bywalk PLUIT-Jakarta dengan dana swadaya didukung beberapa sponsor dari swasta. Dan hasilnya, Cabor tenis meja putra berhasil lolos.

Erwin mengatakan, anggaran yang diberikan Pemerintah Provinsi Kalbar melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata tahun 2023 untuk KONI Kalbar hanya Rp6,2 miliar. Menurun hampir satu miliar jika dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp7 miliar lebih.

"Jadi hampir satu miliar berkurang," kata Erwin Anwar kepada Insidepontianak.com, Selasa (22/8/2023).

Dari anggaran ini, terbagi kelompok pembiayaan rutin KONI, termasuk dana kepentingan 53 cabot untuk melakukan kegiatan tahunan.

"Ada anggaran mereka melakukan rapat kerja, biaya pergantian pengurus atau musprov ada biaya mengikuti munas dan reker," terangnya.

Di sisi lain, ada biaya operasional KONI yang harus dibiayai. Termasuk juga uang pembinaan terhadap atlet prestasi di PON Papua yang menyumbang emas, perak, dan perunggu.

"Total mereka 1,2 M untuk pembinaan prestasi atlet yang berprestasi di PON Papua. Termasuk pelatih," terangnya.

Karena itu, KONI dengan berat hati harus melakukan seleksi terhadap cabor untuk diberi dukungan anggaran. Sebab, dengan anggaran Rp6,2 miliar tak akan cukup untuk membiayai 53 cabor, dengan atlet sebanyak 1.62 orang.

"Jadi untuk dana rutin KONI, dukungan 53 cabor mengikuti Raker, Munas, Musprov, rapat dan kegiatan rutin tergemontor dana rutin 3,5 M," terangnya.

Sementara sisa anggaran tersisa hanya Rp3 M dilakukan kajian. Hasinya, kata Erwin, KONI Kalbar hanya bisa nengakomodir 25 cabor yang mendapat prioritas penganggaran. Dari jumlah ini, 260 atlet yang bisa diberangkatkan mengikuti Pra PON.

"Kami lihat dulu cabor-nya. Prioritasnya cabor yang prestasi nasional, levelnya Kejurnas sampai PON," terangnya.

Dari 25 cabor ini terdiri dari beladiri 12, cabor permainan lima, dan cabor terukur sembilan. Sementara untuk persiapan pra PON, KONI Kalnar hanya mampu memberikan anggaran Rp5 juta per atlet untuk biaya makan dan persiapan pra PON selama sebulan.

"Ini sudah memakan anggaran Rp1,3 miliar. Ini pun tak cukup. Idealnya Rp7,5 juta per atlet, untuk makan, vitamin dan sebagainya," terangnya.

Sementara untuk keberangkatan PON, KONI kembali menyiapkan anggaran yang sama Rp1,3 miliar.

"Artinya tinggal Rp400 juta. Ini yang dipakai untuk mendukung cabor yang lain. Di antara biaya pendaftaran cabang olahraga yang lain dan asuransi," katanya.

Namun demikian, KONI kata dia berkomitmen mendukung atlet berprestasi Kalbar. Termasuk tenis meja yang sudah dipastikan mengikuti PON Aceh. Ia mengaku telah menghubungi Ketua Cabor Tenis Meja dan sudah memberikan rekomendasi kepada Dinas Pemuda Olahraga untuk memberikan anggaran.

"Cuman pertanyaannya pemerintah melalui dinas olahraga ini mau ngak memberikan tambahan anggaran," tanyanya.

Di sisi lain, akan ada penyesuaian kepada 25 Cabor yang sebelumnya diplotkan angaran oleh KONI. Sebab, ada beberapa Cabor yang tak lolos pra PON. (Andi)***

Leave a comment