Listrik PLN di Tanjung Saleh dan Sepok Laut Akhirnya Menyala 24 Jam, Masyarakat Gembira

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
KUBU RAYA, insidepontianak.com – Listrik PLN akhirnya menyala 24 jam di Desa Tanjung Saleh dan Desa Sepaok, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya. Sebelumnya, layanan listrik di dua desa ini hanya 12 jam, dari pukul 17.00 WIB sampai pukul 06.00 WIB. Masyarakat di dua desa ini pun riang gembira, menyambut layanan listrik di kampungya yang kini sudah hidup siang dan malam. "Ini merupakan impian kami sejak lama,” ungkap Hamdiah, warga Desa Tanjung Saleh, gembira. Perempuan 43 tahun itu, menyakini fasilitas listrik 24 jam ini memberikan banyak dampak positif. Terutama dalam menunjang kegiatan ekonomi bagi masyarakat. “Alhamdulillah, PLN telah mewujudkan impian kami. Ini menjadi kado istimewa jelang perayaan HUT ke 78 kemerdekaan RI," ucapnya. Kepala Desa Tanjung Saleh, Syarif Muksin Alhinduan, mengucapkan terima kasih kepada PLN atas terealisasinya listrik 24 di desanya. Ia pun memastikan, fasilitas listrik sekarang akan menunjang pelayanan pemerintahan desa kepada masyarakat. “Juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa khususnya para pelaku Usaha Kecil dan Menengah disektor perikanan dan usaha-usaha kecil lainnya,” lanjutnya. Desa Tanjung Saleh dan Sepuk Laut memiliki jumlah penduduk sebanyak 7.331 jiwa, dengan rata-rata penduduk berprofesi sebagai petani dan nelayan. Banyak sekolah, rumah ibadah serta tempat-tempat usaha masyarakat yang merasakan dampak positif dengan adanya listrik yang menyala selama 24 jam. Mereka dapat beraktivitas di siang hari dengan aman dan lancar. "Atas nama masyarakat Desa Tanjung Saleh,  saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah dan PLN,” ucap Syarif Muksin warga Tanjung Saleh. “Kami siap mendukung seluruh program PLN dalam menjaga keandalan pasokan listrik. Kami bergotong- royong, melakukan pemangkasan pohon atau tanam tubuh disekitar jaringan listrik, agar kualitas keandalan pasokan listrik tetap terjaga," sambungnya General Manager PLN UID Kalbar, Wahyu Jatmiko, menuturkan bahwa untuk merubah pola layanan dari 12 jam menjadi 24 jam, pihaknya telah melaksanakan pembangunan dan perluasan jaringan listrik tegangan menengah di Desa Sepok Laut sepanjang 11,81 kms. “Termasuk menambah kabel sungai sepanjang 0,6 kms, jaringan listrik tegangan rendah sepanjang 0,72 kms, dan 1 unit gardu distribusi berkapasitas 50 kVA,” katanya Sementara di Desa Tanjung Saleh dibangun jaringan listrik tegangan menengah sepanjang 4,33 kms, dengan total keseluruhan investasi sebesar Rp. 9,9 miliar rupiah. "Dengan adanya program dediselisasi di Desa Tanjung Saleh dan Sepok Laut ini kami berharap dapat meningkatkan kesejahteraan serta kualitas hidup masyarakat di kawasan tersebut," tutur Jatmiko. Ia juga berharap agar masyarakat turut berpartisipasi dalam menjaga aset-aset kelistrikan yang sudah dibangun. Dengan begitu, proses penyaluran energi listrik dapat berjalan dengan baik dan lancar, salah satunya dengan cara mengikhlaskan pohon atau tanam tumbuh yang dimiliki untuk dapat ditebang oleh petugas. "Kami juga menghimbau masyarakat untuk turut peduli menjaga keselamatan ketenagalistrikan, baik untuk diri pribadi maupun masyarakat disekitarnya," pungkas Jatmiko.***
Penulis : admin
Editor :

Leave a comment