Cerita Sopir PT ASA Dirampok, Tak Menyangka Selamat Setelah Dikalungkan Senjata hingga Disekap

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
PONTIANAK, insidepontianak.com - Sopir mobil boks logistik PT. Adi Sarana Mandiri atau PT ASA, Asep Maulana, masih syok ketika mengingat peristiwa perampokan yang dialaminya, pada 2 Juli 2023. Ia mengaku tak menyangka masih hidup. Pasalnya, komplotan perampok yang menyatroninya saat itu sangat sadis dan bringas. Ia dikalungkan senjata, diborgol hingga disekap. “Pelakunya empat orang,” ujar Asep, di Polda Kalbar, Senin (24/7/2023). Perampokan itu dialaminya saat melintas di wilayah Desa Subah, Kecamatan Tayan Hilir, tengah malam usai mengantar barang dari Ketapang. Saat itu, tiba-tiba muncul mobil Avanza dari belakang menyalip dan memberhentikan mobilnya. Asep pun turun dari mobil. Empat orang keluar dari mobil Avanza mendekatinya. Mereka mengaku anggota yang bertugas akan melakukan razia narkoba. Tapi Asep tak percaya begitu saja. Karena gerak-geriknya mencurigakan. Ia lantas meminta mereka menunjukkan identitas keanggotaan serta surat tugas. Kontan, komplotan ini marah. Asep digebuk. Lehernya ditodong pisau. Tangan diborgol. Ia pun tak berdaya dan hanya bisa pasrah. "Mata saya ditutup dan saya dibawa ke mobilnya," kata Asep. Dengan nada membentak, perampok itu lantas minta uang. Asep mengaku tak punya uang. Mereka tak percaya dan mengganggap Asep berbohong. "Saya pun dikeroyok karena dikira bohong tak bawa uang. Padahal, saat itu saya memang tak bawa uang. Uang dikantong hanya Rp250 ribu," kata Asep. Akhirnya, perampok itu merampas uang di kantong Asep. Selain itu, mereka juga mengasak saldo di M-Bangking Asep senilai Rp1 juta dengan cara meminta Asep menyebutkan pasword rekeningnya. "Setelah itu saya dimasukkan ke dalam mobil box dan dikunci dari luar, dengan posisi tangan diborgol dan mata tertutup," ucap Asep. Saat disekap itu, ia alami kelelahan. Nafasnya sesak. Suaranya pun perlahan mulai menghilang. Pagi pun tiba. Asep berupaya mencari pertolongan. Ia berusaha menendang dinding mobil boks. Tak disangka pertolongan datang. Sekitar pukul 09.00 WIB, seorang penjaga lahan kebun sawit menemukan mobilnya. Orang itu mendengar suara teriakan dan tendangan menghantam dinding mobil boks. Akhirnya, Asep tertolong. Selanjutnya ia menghubungi istri dengan cara pinjam handphone masyarakat setempat. Setelah itu barulah membuat laporan polisi. Dari laporan itu polisi melakukan penyelidikan. Hampir tiga pekan, komplotan perampok itu berhasil dibekuk oleh anggota Polda Kalbar. Mereka ternyata berjumlah 7 orang. Kini, semuanya sudah meringkuk di sel tahanan  Polda Kalbar untuk menjalani proses hukum. Asep berharap, komplotan perampok ini dihukum seberat-beratnya. Sebab, perbuatan mereka nyaris merenggut nyawanya. (Andi)***

Leave a comment