Ekspor CPO Lewat Pelabuhan Kijing Minim, Bea Cukai Catat Belum Sampai 1 Juta Ton Per Tahun

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
PONTIANAK, insidepontianak.com - Keberadaan pelabuhan Internasional Kijing belum berdampak besar bagi kegiatan ekspor Crude Palm Oil atau CPO di Kalimantan Barat. Bea Cukai Kalbar mencatat, potensi ekspor CPO per tahun hampir tujuh juta ton. Tapi, sampai saat ini belum hanya sebagian kecil yang ekspor lewat Pelabuhan Kijing. "Dari data kita, belum satu juta ton yang ekspor di sini," kata Kepal bea Cukai Kalbar, Imik, Selasa (11/7/2023). Menurutnya, sejumlah perusahaan masih memilih ekspor dari lewat pelabuhan luar Kalbar. Misalnya saja lewat pelabuhan Belawan Sumatera. Namun demikian, ia menegaskan, geliat ekspor CPO di Kalbar masih cukup baik, walu terjadi penurunan sedikit. "Kenapa saya bilang ekspor CPO dan turunnya di Kalbar belum terlalu banyak, karena realitanya perusahaan besar sudah punya refinery, seperti di Ketapang," katanya. Hanya saja, mereka mengekspor tidak lewat pintu Pelabuhan Kijing. Alasannya, karena pertimbangan efisiensi cost dan logistik. "Harapannya, kalau Kijing sudah menjadi sentra, mereka bisa melakukan ekspor di Kijing. Tapi kan perusahaan ada hitung-hitungan," ucap Imik. (Andi)***

Leave a comment