Delapan Manfaat Terapi Lintah: Bisa Mengobati Masalah Gigi

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
MEDAN, Insidepontianak.com - Lintah bisa dikatakan sebagai hewan menjijikkan, bahkan mengerikan. Namun, dengan terapi yang tepat, hewan ini ternyata memiliki segudang manfaat. Manfaat terapi lintah ini bahkan bisa mengobati masalah gigi. Tidak itu saja, sedikitnya ada tujuh menfaat lainnya. Yang jelas terapi dengan menggunakan lintah telah ada sejak abad 19. Artinya, manfaat terapi ini telah teruji waktu. Mengutip yankes.kemkes.go.id, Jumat (9/6/2023), sejatinnya sekitar tiga perempat spesies lintah hidup sebagai parasit yang mengisap darah inangnya, sedangkan sisanya merupakan pemangsa. Secara taksonomi, hewan ini dikelompokkan sebagai subkelas Hirudinea. Kebanyakan lintah hidup di habitat air tawar, sementara sebagian kecil hidup di darat atau di air laut. Spesies yang paling umum dikenal di antaranya adalah lintah medis (Hirudo medicinalis) yang bersifat hematofagus (pemakan darah). Hingga abad ke-19, lintah umum digunakan untuk mengisap darah pasien dan dianggap dapat menyembuhkan penyakit-penyakit tertentu. Dalam bidang kedokteran modern, penggunaan lintah dibatasi untuk mengobati beberapa penyakit sendi dan untuk pemulihan setelah bedah mikro. Terapi lintah diakui dalam pengobatan kontemporer karena studi ilmiahnya yang terbukti dan didukung. Ini banyak digunakan sebagai metode pelengkap terapeutik yang harus dilakukan secara strategis dan hati-hati di bawah ahli medis karena memiliki efek samping tertentu. Terapi lintah juga sudah tercantum dalam Standar Intevensi Keperawatan Indonesia (SIKI). Menurut SIKI, terapi lintah didefinisikan sebagai penggunaan lintah untuk menghilangkan kelebihan jaringan yang ditanam yang bercampur dengan darah vena. Nah, berikut manfaat terapi lintah: 1. Mengobati penyakit jantung Air liur yang dihasilkan lintah mengandung pengencer darah alami yang dapat mencegah dan menyembuhkan penggumpalan darah. Terapi ini sementara dapat meningkatkan aliran darah dan hiperalgesia atau meningkatkan kepekaan terhadap rasa sakit di jaringan ikat. 2. Mengurangi peradangan vena Terapi lintah mengurangi pembengkakan dan nyeri di kaki, memperbaiki perubahan warna pada kulit, dan meningkatkan kemampuan berjalan pasien yang menderita flebitis, suatu kondisi yang ditandai dengan pembekuan darah di pembuluh darah dalam di kaki. 3. Dapat membantu luka yang diamputasi Sebuah penelitian mengungkap tentang kasus cedera kulit kepala yang robek yang diobati dengan terapi lintah. Studi ini juga menyoroti kasus pasien yang telah melalui operasi replantasi dan revaskularisasi jaringan wajah dan telinga, kemudian dirawat dengan aplikasi lintah untuk meningkatkan aliran darah dan sensitivitas area tersebut. 4. Memiliki agen sitotoksik (membunuh sel kanker) Penelitian menyebutkan bahwa air liur lintah mengandung senyawa bernama ghilanten yang dapat menekan pertumbuhan beberapa jenis tumor seperti melanoma, kanker paru-paru, kanker payudara dan kanker prostat. Ini juga mengandung peptida yang disebut hirudin, yang bertindak sebagai antikoagulan hebat dan memiliki karakteristik anti kanker. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kombinasi komponen yang ada dalam air liur lintah, protease inhibitor, dan antikoagulan dapat berguna seperti obat kanker. 5. Mencegah diabetes Tidak banyak laporan yang terdokumentasi tentang sifat anti-diabetes dari terapi lintah. Namun, terapi ini banyak digunakan secara tradisional untuk mengobati berbagai komplikasi diabetes seperti gangren dan penyakit jantung. Hirudin, peptida dalam air liur lintah meningkatkan aliran darah di pembuluh darah tepi dan meredakan gangguan koagulasi. 6. Dapat mengobati masalah pendengaran Terapi lintah juga digunakan untuk mengobati gangguan pendengaran mendadak, peradangan akut dan kronis pada telinga dan tinitus. Sebuah penelitian berbicara tentang terapi lintah di mana dua lintah digunakan; satu di belakang telinga dan satu lagi di depan telinga (dekat rahang). Terapi ini dilakukan 2-3 kali dengan interval 3-4 hari. 7. Meredakan nyeri Sebuah penelitian menunjukkan bahwa terapi lintah lebih efektif dalam mengobati gejala osteoartritis seperti nyeri dibandingkan diklofenak topikal tanpa efek samping. Hirudin peptida dalam air liur lintah dapat mengurangi peradangan dan nyeri pada pasien artritis. 8. Dapat mengobati masalah gigi Protein bernama destabilase yang ditemukan pada lintah memiliki aktivitas antibakteri terhadap infeksi penyebab gigi seperti periodontitis dan abses alveolar. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa peptida antimikroba dari lintah dapat membantu menekan pertumbuhan bakteri dan mengaktifkan respon sistem kekebalan untuk menyerang infeksi. Demikian delapan manfaat terapi lintah bagi kesehatan. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment