Wajibkah Menyempurnakan Takbir Sholat Idul Fitri Bagi Makmum Masbuk? Begini Pendapat Ulama

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
PROBOLINGGO, insidepontianak.com – Meski sholat Idul Fitri dilaksanakan secara berjamaah, masih saja terdapat seseorang yang menjadi makmum masbuk. Terlebih lagi, ketika terlewatkan takbir imam. Dalam tata cara sholat Idul Fitri, takbir di setiap rakaatnya terbilang sangat ringkas. Bisa dipastikan dengannya, para jamaah pun kadang terlewatkan dan menjadikannya swbagai makmum masbuk. Hukum makmum masbuk sendiri wajib meneruskan rukun sholat yang terlewatkan dari imam. Akan tetapi, apakah tetap wajib melanjutkan takbir di dalam sholat Idul Fitri, mengingat statusnya dihukumi sunnah? Perihal masalah takbir pada setiap raka'at sholat Idul Fitri memang sunnah. Bilangannya pun beragam, bila berdiri pada rakaat awal maka takbirnya sebanyak tujuh kali. Selanjutnya, takbir pada rakaat kedua hanya dilakukan oleh jama'ah sholat Idul Fitri dengan bilang lebih sedikit yaitu lima kali. ويكبر في الأولى سبع تكبيرات غير تكبيرات الإحرام، وفي الثانية خمسا سوى تكبيرات القيام من السجود؟ روي أنه عليه الصلاة والسلام كان يكبر في الفطر والأضحى في الأولى سبعا قبل القراءة، وفي الثانية خمسا قبل القراءة رواه الترمذي Artinya, “Seseorang bertakbir sebanyak tujuh kali pada rekaat pertama selain takbiratul ihram, dan lima kali pada rekaat kedua selain takbir berdiri dari sujud. Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bertakbir sebanyak tujuh kali sebelum membaca surat pada shalat Idul Fitri dan Idul Adha, dan lima takbir pada rekaat kedua sebelum membaca surat, (HR At-Tirmidzi),” ungkap Imam Taqiyuddin di dalam Kifāyatu al-Akhyār, Rabu (19/4). Merujuk ke pembahasan semula, banyaknya takbir dan singkatnya durasi yang berlangsung singkat seringkali membuat makmu terlambat. Bila demikian, hal itu sangat berbeda mengenai perihal makmum masbuk yang terlewatkan rukun shalat. Bila yang terlwat hanya berupa kesunnahan, meski di dalam shalat, makmum masbuk tersebut tidak diwajibkan untuk menyempurnakannya. ويكبر في الركعة الأولى قبل القراءة سبعا يقينا مع رفع اليدين بين الاستفتاح والتعوذ وفي الثانية خمسا ولا يكبر المسبوق إلا ما أدرك Artinya, “Sebelum membaca Surat Al-Fatihah, ia bertakbir sebanyak tujuh kali dengan hitungan yakin yang berbarengan dengan mengangkat kedua tangan; (7 takbir ini) tepatnya (dilakukan) di antara doa iftitah dan ta‘wudz Al-Fatihah. Di rakaat kedua, ia cukup bertakbir sebanyak lima kali. Sedangkan masbuq (makmum yang tertinggal beberapa saat) hanya bertakbir sedapatnya.” terang Sayyid Muhammad Sa'id di dalam Busyrō al-Karīm, Rabu (19/4). Selain karena yang terlewat hanyalah berupa sunnah, bila ngotot untuk menyempurnakannya dikhawatirkan akan ketinggalan rukun sholat yang menjadi kewajibannya. Tim insidepontianak sendiri menyarankan bila hendak melakukan sholat Idul Fitri, seyogyanya datang minimal 15 menit sebelum sembahyang dimulai. Begitupula ketika seruan shalat diumumkan, seyogyanya makmum memfokuskan diri untuk benar-benar konsentrasi melaksanakan sholat Idul Fitri. Dengan paparan di atas, kesimpulan yang bisa ditarik adalah tidak diwajibkan bagi makmum masbuk menyempurnakan takbir sunnah di dalam setiap raka'at shalat Idul Fitri. (Dzikrullah). Sumber: Kifāyatu al-Akhyār dan Busyrō al-Karīm.

Leave a comment