Beredar Video Siswa SDN 32 Jelutung Kayong Utara Belajar di Tenda Darurat, Disdik Diminta Cepat Tanggap

3 Maret 2024 09:28 WIB
Ilustrasi

KAYONG UTARA, insidepontianak.com - Beredar video siswa SDN 32 Jelutung, di Desa Matan, Kecamatan Simpang Hilir, belajar di dalam tenda darurat.

Dalam video 29 detik yang didapat Insidepontianak.com, tampak dua tenda darurat berdiri di halaman sekolah. Di dalam tenda, ada kursi, meja, dan papan tulis. Terlihat sejumlah anak-anak berseragam riuh belajar.

"Ini lah kegiatan anak-anak sekolah di Dusun Jelutung. Pindah ke sekolah (tenda) darurat. ucap pria yang merekam aktivitas belajar siswa di dalam tenda tersebut.

Kondisi itu disebut terpaksa dijalani. Karena ruang kelas belajar di sekolah ini rusak. Sehingga tak memungkinkan lagi proses belajar mengajar digelar di kelas.

"Karena sekolahnya ambruk. Mudah-mudahan sekolahnya dibangun baru. Kasihan sekali," sambung pria tersebut.

Anggota Dewan Pendidikan Kecamatan Simpang Hilir, Abdul Rani membenarkan video tersebut. Bahkan, menurutnya, sudah lama siswa di SDN 32 Jelutung belajar menggunakan tenda darurat.

"Iya betul. Sejak 2020 kondisi belajarnya seperti itu. Karena lantai kelasnya sudah roboh. sudah kita laporkan juga dari dulu. Tapi belum ada penanganan," kata Abdul Rani.

Ia pun kecewa dan miris melihat kondisi pendidikan seperti yang terjadi di SDN 32 Jelutung. Baginya, ini menjadi bukti, pembangunan pendidikan di Kayong Utara belum merata.

Menurut Abdul Rani, kondisi minimnya fasilitas pendidikan bahkan terjadi di beberapa daerah terpencil, dan belum maksimal tersentuh bantuan pemerintah.

"Mebelernya kita lihat di beberapa sekolah banyak yang tidak layak. Pemimpin itu harus turun ke lapangan, lihat kondisi di lapangan. Jangan hanya menerima laporan," pinta Abdul Rani.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kayong Utara, Rahadi belum bersedia memberikan penjelasan soal kondisi belajar mengajar di SDN 32 Jelutung, yang terpaksa menggunakan tenda darurat sebagaimana video yang beredar. Alasannya, ia belum menerima laporan dari pihak sekolah.

"Saya belum bisa kasi jawaban. Karena saya belum dapat info dari sekolahan," jawab Rahadi melalui pesan WhatsApp, Rabu (15/3/2023).

Persoalan keluhan minimnya sarana pendidikan di Kayong Utara sebelumnya juga terjadi di SMPN 03 Pelapis, Kecamatan Karimata, sepekan lalu.

Namun, persoalan tersebut sudah selesai setelah pihak Dinas Pendidikan turun langsung, berdialog dengan orang tua siswa dan menyepakati solusinya.

Sikap ini juga diharapkan dilakukan dalam kasus SDN 32 Jelutung. Dinas Pendidikan diminta cepat tanggap memberikan solusi supaya anak-anak itu bisa belajar dengan nyaman.***

Leave a comment