Lima Ancaman Siber Mesti Diwaspadai Jelang Valentine

3 Maret 2024 09:28 WIB
Ilustrasi
JAKARTA, insidepontianak.com - Aktivitas mencari teman kencan Hari Valentine melalui media sosial menginspirasi pelaku kejahatan untuk melancarkan serangan. Perusahaan keamanan siber Kaspersky dalam keterangan pers, Senin, melihat ada lima ancaman siber yang harus diwaspadai menjelang Hari Valentine 14 Februari. 1. Phishing Tak jarang penjahat siber membuat situs palsu untuk mengelabui korban, salah satunya dengan membuat situs atau aplikasi kencan yang menyerupai platform kencan online yang populer. Peneliti di Kaspersk melihat penjahat siber bergerak pada Hari Valentine untuk melakukan scamming dan phishing lewat situs kencan palsu. Lewat situs itu, mereka mencuri identitas korban atau menipu sehingga mengakibatkan kerugian keuangan. 2. Aplikasi palsu Kasperky menemukan selama beberapa bulan terakhir penjahat siber membuat aplikasi palsu yang meniru platform populer seperti Tinder, Bumble dan Badoo. Aplikasi palsu itu digunakan untuk menyebarkan aktivitas berbahaya, seperti adware sehingga perangkat korban dipenuhi notifikasi. Tak jarang aplikasi palsu juga berisi Trojan Spies, yang bisa memantau aktivitas online korban. 3. Doxing Doxing atau doxxing adalah tindakan mengungkap dan membagikan data pribadi seseorang secara publik, misalnya melalui media sosial. Dalam konteks kencan online, pengguna internet harus berhati-hati menceritakan diri mereka supaya tidak digunakan untuk menyakiti atau memeras mereka. 4. Catfishing Catfishing merupakan pemalsuan identitas untuk memikat korban, biasanya untuk hubungan romantis. Pelaku catfishing biasanya memberikan profil yang menarik di media sosial, tujuannya supaya korban tidak curiga dan mau menjalin komunikasi online, termasuk memberikan informasi pribadi. Catfishing berdasarkan temuan Kaspersky juga bisa berupa email spam, yang bisa saja menyebarkan malware, mencuri informasi atau menipu sehingga korban memberikan uang. Perusahaan itu juga menilai catfishing bisa berdampak negatif pada kesehatan mental korban. 5. Stalkerware Stalkerware adalah perangkat lunak yang dipasang secara diam-diam untuk memantau aktivitas dan melacak lokasi pengguna. Kaspersky menemukan 29.312 orang secara global terdampak stalkerware pada 2022. Agar tidak terjebak kelima ancaman siber saat Valentine, Kaspersky menyarankan pengguna untuk selalu memverifikasi informasi dan profil lawan bicara di media sosial. Percayai juga naluri untuk mengakhiri percakapan ketika teman bicara mencurigakan. Ada baiknya tidak membagikan terlalu banyak informasi ketika di dunia maya, terutama untuk informasi yang sensitif seperti alamat dan rincian keuangan. Jika memutuskan bertemu teman kencan online, pilih lokasi publik dan beri tahu keluarga atau teman tentang pertemuan itu. Pengguna juga perlu berhati-hati ketika mendapat permintaan bantuan di dunia maya, terutama jika berupa permintaan uang atau permintaan lainnya yang dianggap tidak masuk akal.(Antara)***

Leave a comment