Mengenal Asal Mula Peringatan 'Hari Kematian' dari Meksiko

2 November 2022 09:06 WIB
Ilustrasi

Insidepontianak.com - Seperti halnya Halloween, Negara Meksiko juga mempunyai hari spesial untuk memperingati leluhur, mereka menyebutnya Hari Kematian.

Akhir-akhir ini, Hari Kematian juga tidak hanya diperingati oleh warga lokal Meksiko. Banyak negara lain seperti Amerika Serikat, dan Negara-Negara lain ikut memeriahkan.

Kini Hari Kematian sudah menjadi Festival yang banyak dirayakan setelah Halloween. Kostum-kostum yang mereka pamerkan juga sangat berbeda dengan yang lain, dan pada tahun 2003 UNESCO meresmikan sebagai warisan budaya tak benda dari Meksiko.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Kamu Pilih Kunci Mana? Cari Tahu Karakter Unik Terpendam dalam Diri Kamu yang Belum Terungkap

Peringatan Hari Kematian ini dilakukan selama dua hari, 1-2 November. Hari pertama mereka memperingati mendiang keluarga atau kerabat yang meninggal ketika masih kecil atau dalam keadaan fitrah (suci). Sedangkan hari ke dua diperuntukkan bagi yang meninggal di waktu dewasa.

Pada umumnya Día de Muertos (Hari Kematian) diperingati sebagai bentuk mengenang mendiang keluarga atau kerabat terdekat yang sudah meninggal.

Mereka mulai mendekorasi rumah mereka pada malam 1 November. Berbagai pernak-pernik dipajang di altar atau di lapangan terbuka.

Dilansir dari laman resmi pemerintah Meksiko, www.gob.mx (01/11/2019), pada peringatan Hari Kematian biasanya akan disajikan beraneka ragam manisan berbentuk tengkorak.

Mendekorasi dinding rumah dengan berbagai macam kertas warna-warni, menyalakan dupa sebagai alternatif parfum ruangan, lilin sebagai pengganti lampu, dan yang unik adalah sajian khas Pan de Muerto (Roti Kematian).

Hidangan-hidangan tersebut tidak hanya diperuntukkan kepada arwah yang sudah meninggal, namun mereka juga menawarkannya kepada teman, tetangga, atau kerabat yang lain.

Memperingati arwah leluhur sebenarnya ada smenjak sebelum kolonial Spanyol (conquistador) menduduki wilayah Amerika selatan. Sifat memperingatinyapun juga berbeda apabila dibandingkan dengan masa kolonial yang mentransfer ajaran kristen ke Meksiko.

Menurut sejarawan terkemuka abad klasik, Fray Diego Durán (1537M - 1588M), sebelum datangnya penjajah Spanyol membawa ajaran Kristen, penduduk asli Nahuas (kini sudah termasuk wilayah Negara Peru) memiliki 2 ritual tahunan untuk memperingati arwah leluhur, dilansir dari El-pais.com (29/10/2021).

Pada bulan ke sembilan, menurut kalender Gregoriano, mereka memperingati Miccaihuitonti, diterjemahkan dalam bahasa Spanyol sebagai 'Fiesta de Los Muertos'' (Pesta Kematian).

Sedangkan bulan ke 10 mereka merayakan 'Fiesta Grande de Los Muertos' (Pesta Besar Bagi yang Telah Mati). Kedua peringatan tersebut diharapkan untuk menolong arwah leluhur yang tersesat menuju El Mictlán (akhirat).

Ketika kolonialisme mencaplok benua Amerika Selatan, peringatan Hari Kematian mendapatkan penambahan ajaran Kekristenan. Tidak lepas dari ajaran kristen Día de Muertos kini memadukan ajaran nenek moyang dan doktrin-doktrin gereja.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Periksa Tingkat Kecerdasan Kamu Di Sini dengan Pilihan Gambar Pertama Kali!

Elsa Malvido di dalam jurnalnya yang berjudul 'La Festividad de Todos Santos, Fieles Difuntos y Su Altar de Muertos en Mexico', menjelaskan pada 1 November gereja Kristen memperingati kematian para Santo (pemuka agama kristen yang disucikan) dikutip dari jurnal Patrimonio Cultural y Turismo, Vol 16 .

Peringatan kematian untuk para Santo petama kali dipelopori oleh Uskup Cluny pada abad 11 Masehi. Pada masa itu Cluny juga tidak hanya memperingati para Santo, prajurit Kristen yang gugur pada perang salib juga ikut serta didoakan.

Baca Juga: Tes Logika: Temukan Tiga Kesalahan yang Mengotori Citra Tukang Ledeng! Kamu yang Bermata Jeli Tak Akan Sulit

Kaum Kristen pada masa itu berkumpul di gereja, sedangkan para biarawan dan biarawati menyediakan sajian berupa roti dan daging, di atas altar mereka menaruh patung atau lukisan yang menyerupai para leluhur yang sudah tiada. Hal ini kemudian ditiru oleh warga lokal Meksiko pada perayaan Hari Kematian.

Hari berikutnya, 2 November, gereja mendoakan para pengikut Kristen yang mati baik karena insiden maut ataupun karena wabah. Peringatan ini dikenal dengan nama El Dia de Los Fieles Difuntos (Hari Peringatan Untuk Kaum Beriman).

Setelah agama Kristen mulai memiliki banyak pengikut di benua Amerika Selatan, penduduk lokal yang tersebar di wilayah Mexicas, Texconanos, Zapotecas, dan daerah sekitar mulai mensinkretiskan ajaran nenek moyang dan dogma Kristen.***


Penulis : admin
Editor :
Tags :

Leave a comment