Jabulani: Bola yang Dikutuk Oleh Para Pemain Piala Dunia, Meski Adidas Sebut Sudah Mengikuti Persyaratan FIFA

18 November 2022 10:19 WIB
Ilustrasi

Insidepontianak.com – Semua orang pastinya menginginkan kesempurnaan untuk segala hal. Beda halnya bagi para pemain yang pernah bertanding pada Piala Dunia di Afrika selatan. Dari kiper ataupun striker dan pemain lainnya sangat menggerutu tentang Jabulani.

Yah, Jabulani adalah bola yang dipakai saat Piala Dunia 2010 sedang berlangsung di Afrika selatan. Kesempurnaan dalam bentuknya membuat para pemain mengutuk, bahkan sempat menggerutu dan mengeluarkan kata-kata ekstrim mengenai bola tersebut.

Meski bagi para penonton pertandingan Piala Dunia yang berlangsung di Afrika satu dekade lalu terlihat sempurna dan lancar, tidak bagi pemain yang sedang berlaga. Mungkin dalam kacamata penonton yang menyaksikan jalannya pertandingan semuanya baik-baik saja, namun semenjak Jabulani turun tangan semuanya berubah.

Baca Juga: Grup B Piala Dunia 2022: Inggris Diunggulkan Juara Grup

Bola buatan Adidas ini telah dipercayai sebagai bola yang boleh hadir di pertandingan Piala Dunia, sayangnya tidak semua orang menyukai bola Jabulani ini.

Dilansir dari givemesport.com, komplain mengenai bola buatan Adidas telah terjadi pada pertandingan Internasional, jauh hari sebelum yang dilaksanakan di Afrika.

Pada Piala Dunia 2006 yang berlokasi di Jerman, Adidas memenuhi syarat untuk meluncurkan bola agar bisa dipakai di pertandingan Internasional. Bola yang diperkenalkan pada masa itu dikenal dengan Teamgeist.

Sebelum pertandingan Piala Dunia 2006 tersebut, bola yang dipakai dan memenuhi syarat FIFA biasanya memiliki panel sebanyak 32 pentagonal dengan jahitan internal. Namun, ketika Teamgeist mulai diperkenalkan, bola ini memiliki bentuk lain.

Teamgeist mempunyai 14 panel dan jahitan internal, sehingga permukaan bola lebih mulus dan halus dari yang sebelumnya. Memiliki bentuk yang demikian akan berpengaruh kepada kecepatan serta gaya tekanan pada bola.

Menurut Rabi Mehta, seorang ilmuwan NASA, apabila Teamgeist meluncur diudara gaya tekannya akan sangat tinggi ketika kondisi bola berada di kecepatan yang minim. Beda halnya kalau bola menerima gaya cepat yang ekstrem maka gaya tekan akan mengalami hilang kontrol.

Oleh karenanya para kiper akan sulit memprediksi gerakan bola yang spontanitas tersebut, dikarenakan gerakannya sangat tiba-tiba sedangkan penjaga gawang tidak bisa mempersiapkan diri.

Bila kedua bola (bola sebelum Piala Dunia 2006 dan Teamgeist) dibandingkan saat di tendang ke udara, kecepatan bola biasa memiliki kecepatan 35 meter per mil, sedangkan Teamgeist melaju dengan sekitar 45 meter per mil, alias lebih cepat dari yang pertama.

Karena banyak komplain yang didengar oleh Adidas, mereka kemudian meluncurkan bola baru yang dinamai dengan 'Jabulani' pada pertandingan Piala Dunia 2010 Afrika.

Jabulani memiliki bentuk 8 panel berikat dengan lekukan dan tonjolan aerodinamis. Struktur permukaan yang dipunya oleh bolah ini pada Piala Dunia 2010, diharapkan agar kecepatan bola akan mengurang bila melaju diudara.

Sayangnya, harapan tersebut malah salah. Ketika bola memiliki bentuk 8 panel dengan lekukan dan tonjolan aerodinamis, kecepatannya malah meningkat sekitar 55 meter per mil, sehingga Jabulani semakin sulit dikontrol, kata Rabi.

Baca Juga: Grup A Piala Dunia 2022: Belanda Unggulan, Ekuador Tak Bisa Diremehkan

Akibat kecepatan yang tak bisa diduga ini membuat para pemain melayangkan komplain seperti Julio Cesar, Gianluigi Buffon, bahkan David James ikut mengomentari dengan kata-kata ekstrim.

“Sepak bola (Pertandingan Piala Dunia 2010) itu mengerikan. Ini (Jabulani) seperti salah satu yang anda beli di supermarket," gerutu pemain asal Brasil, Julio Cesar, dikutip dari givemesport.com (02/04/2022).

Sedangkan Buffon mengomel: "Model baru ini benar-benar tidak memadai dan saya pikir memalukan membiarkan kami memainkan kompetisi yang begitu penting, di mana banyak juara ambil bagian, dengan bola (Jabulani) seperti ini, " Katanya.

Dan David James hanya berkata: “Bola (Jabulani) itu mengerikan. Ini mengerikan," katanya dengan simpel.

Sedangkan dari pihak Adidas membantah tudingan tentang jeleknya Jabulani, mereka beranggapan bahwa bola mereka sudah sesuai dengan peraturan yang dibuat oleh FIFA terkait bola yang boleh dimainkan di ajang Piala Dunia. ***

Tags :

Leave a comment