Disperindagkop Sanggau Gelar Pelatihan Tenun Sabang Merah

1 Desember 2022 12:20 WIB
Ilustrasi

SANGGAU, insidepontianak.com - Dinas perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha mikro atau Disperindagkop Sanggau menggelar pelatihan produksi alat tenun bukan mesin di Dekranasda Sanggau, Rabu (30/11/2022).

Ketua Dekranasda Sanggau, Arita Apolina mengatakan bahwa kegiatan pelatihan tenun ini pertama kali selenggarakan di Kabupaten Sanggau.

"Tentu kita sangat menyambut baik, karena kegiatan ini mencerminkan suatu inovasi baru, kreativitas baru khususnya dibidang kerajinan yaitu tenun," kata Arita.

Baca Juga: Bupati Kayong Utara Citra Duani Sampaikan Rancangan Program Pembentukan Perda Tahun 2023

Oleh karena itu, kata Arita Apolina, banyak hal yang perlu dipersiapkan berkaitan dengan sumber daya manusianya.

"Karena kita bukanlah penenun, saya yakin dengan dasar-dasar kegiatan dan pelatihan secara terus menerus dan program yang berkelanjutan nantinya bisa berlansung lebih baik," ujarnya.

Arita berpesan untuk para peserta, karena ini masih tahap pengenalan, bagaimana awal ide untuk mencentuskan tenun dengan ciri khas Sanggau yaitu tenun sabang merah.

Baca Juga: KPU Kayong Utara Meminta Tanggapan Masyarakat terhadap Rancangan Dapil

"Harapan kita melalui proses, kita diberi kesempatan peserta maupun masyarakat yang punya bakat, minat dan talenta untuk mengembangkannya di dekranasda ini," ucapnya.

Ke depan, lanjut Arita, akan ada proses peningkatan ekonomi dengan pengelolaan hasil tenun. Tentu banyak hal yang perlu dipersiapkan, terutama dari hasil tenunnya.

"Apakah nanti menyiapkan sejenis lomba hasil karya tenun, lomba desain tenun atau proses pengenalan tenun kita ke daerah lain atau ke nusantara apa yang sudah kita lakukan," pungkasnya.

Baca Juga: Fraksi PAN DPRD Kalbar Nilai Target Gubernur Sutarmidji Jadikan 80 Persen Jalan Mantap Masih Jauh dari Harapan

Sementara itu, Kabid Perindustrian dan UMKM Disperindagkop Sanggau, Silvester Roy mengatakan bahwa pelatihan tenun ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat jangka panjang.

Apalagi, kata dia, dimasa pasca pandemi ini banyak yang terdampak di sektor UMKM khususnya masyarakat yang ekonomi menengah.

"Pelatihan ini bukan sekedar bantalan seperti jangka pendek melainkan lebih ke jangka panjang yaitu meningkatkan sumber daya masyarakat untuk membuat suatu produk yang notaben punya pendekatan kedaerahan," ujarnya.

Baca Juga: Piala Dunia 2022 Qatar: Tunisia Tekuk Prancis 1:0, Gol Khazri sia-sia saat Australia Melaju Ke Babak 16 Besar

Dia menyebut kenapa pendekatan kedaerahan, karena bisa masuk menjadi kategori barang khusus, barang yang bisa menjadi image, barang menjadi khas oleh-oleh sehingga perajin itu setidaknya punya pasar dengan benda-benda hasil perajin.

"Tentu tujuan terciptanya sentra-sentra atau kelompok usaha yang berbasis tenun dan muaranya nanti Sanggau punya tenun. Tenun ini akan kita namakan tenun sabang merah yang notaben juga bisa menjadi produk unggulan daerah itu harapan kedepannya," pungkasnya.***

Tags :

Leave a comment