NEWYORK, insidepontianak.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebut Taliban yang kini menguasai Afghanistan menolak upaya PBB untuk membantu mendapatkan dana kemanusiaan dan mengganggu pengiriman bantuan ke negara itu.
Sejak Taliban mengambil alih Afghanistan pada Agustus tahun lalu, bank-bank internasional waspada terhadap pengujian sanksi PBB dan Amerika Serikat sehingga kelompok-kelompok bantuan harus berjuang untuk menyediakan cukup uang agar tetap bisa beroperasi.
"Sistem perbankan formal terus memblokir transfer karena upaya menghindari risiko yang berlebihan, berdampak pada saluran pembayaran dan menyebabkan gangguan dalam rantai pasokan," kata kepala bantuan PBB Martin Griffiths kepada Dewan Keamanan, Kamis (23/6).
Baca Juga: Poco F4 Hadir di Indonesia Akhir Bulan Ini
PBB telah mencoba untuk memulai sistem Fasilitas Pertukaran Kemanusiaan (HEF) untuk menukar jutaan dolar bantuan ke mata uang Afghanistan dalam upaya membendung krisis ekonomi.
“Kami telah melihat kemajuan yang terbatas karena perlawanan oleh otoritas de facto. Ini adalah masalah yang tidak akan selesai dengan sendirinya,” kata Griffiths.
Ia mengatakan bahwa sampai sistem perbankan formal Afghanistan dapat beroperasi dengan baik lagi, PBB perlu memastikan Fasilitas Pertukaran Kemanusiaan aktif dan berjalan.
Baca Juga: India akan Bantu Pemulihan Ekonomi Sri Lanka
Lebih lanjut dia mengatakan sekitar setengah dari kelompok bantuan yang baru-baru ini disurvei oleh PBB melaporkan kesulitan mentransfer dana ke Afghanistan.
Artikel Terkait
Gempa Berkekuatan M 5,8 Guncang Kabupaten Mamuju
Gempa di Mamuju Sebabkan 7.650 Warga Mengungsi
Taiwan Diguncang Gempa Bumi Magnitudo 6
Gempa Bumi 6,1 Magnitudo Guncang Afghanistan dan Pakistan
Gempa Afghanistan Tewaskan 1.000 orang, Pemerintah Taliban Kewalahan