NEWYORK, insidepontianak.com - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa atau Sekjen PBB Antonio Guterres meminta Dewan Keamanan PBB untuk memperpanjang persetujuan pengiriman bantuan dari Turki ke jutaan orang yang membutuhkan di barat laut Suriah.
"Kita tidak boleh menyerah untuk orang-orang Suriah," kata Sekjen PBB Antonio Guterres, Senin (20/6/2022) waktu setempat.
Mandat PBB, yang mengizinkan pengiriman dari Turki ke barat laut yang dikuasai oposisi Suriah, berakhir pada 10 Juli, kata Sekjen PBB Antonio Guterres.
Baca Juga: Wakil Menag Sebut Pesparawi Beri Sumbangsih Besar Kerukunan Antarumat Beragama
Sekutu Suriah, Rusia, berpendapat operasi jangka panjang itu melanggar kedaulatan dan integritas teritorial Suriah.
Lebih banyak bantuan yang harus dikirim dari dalam negeri meningkatkan kekhawatiran oposisi bahwa makanan dan bantuan lainnya akan berada di bawah kendali pemerintah.
Guterres mengatakan bahwa pada tahun lalu PBB telah melakukan lima pengiriman semacam itu ke oposisi yang dikendalikan barat laut, tetapi tidak "pada skala yang diperlukan untuk menggantikan respons lintas batas besar-besaran."
Baca Juga: Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Jawab Wacana Maju Pilgub oleh PDIP
"Saya sangat mengimbau anggota Dewan untuk mempertahankan konsensus tentang upaya mengizinkan operasi lintas batas. Adalah keharusan moral untuk mengatasi penderitaan dan kerentanan 4,1 juta orang di daerah yang membutuhkan bantuan dan perlindungan," ujar dia.
Artikel Terkait
PBB: Laos dan Kamboja Kebanjiran Narkotika Jenis Sabu di Asia Tenggara
Badan Pangan PBB Kekurangan Dana, Sudan Selatan Terancam Kelaparan
PBB Tetapkan Standar Lebih Ketat untuk Aksi Iklim Perusahaan
PBB: Hari Lingkungan Hidup Momentum Penting Bagi Indonesia
Hari Internasional Melawan Ujaran Kebencian, PBB Bagikan Enam Langkah Menghadapinya