PYONGYANG, insidepontianak.com - WHO mengigatkan bahwa virus Covid 19 berpotensi menyebar cepat di Korea Utara. Pemerintah Korut mengerahkan militer untuk menangani penyebaran Covid 19.
Peringatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) itu bukan tanpa alasan. Korea Utara selama ini tidak melakukan program vaksin Covid 19 dan menolak menerima bantuan internasional.
Sikap Korea Utara yang mengisolasi diri dari dunia internasional membahayakan warganya. WHO sulit menembus kebijakan Korut terkait penanganan Covid 19.
Otoritas kesehatan Korea Utara diketahui hanya mendidistribusikan obat penghilang rasa sakit dan pereda demam seperti ibuprofen, amoksilin, dan antibiotik kepada warganya.
Obat-obatan itu tidak mematikan virus dan biasanya diresepkan untuk infeksi bakteri sekunder.
Korea Selatan menawarkan diri untuk mengirim bantuan obat-obatan, termasuk vaksin, masker, dan alat tes Covid.
Negara tetangga Korut itu juga menawarkan kerja sama teknis, tapi hingga kini tawaran itu tidak ditanggapi.
Pejabat Kementerian Unifikasi Korsel yang menangani urusan lintas batas, mengatakan bahwa belum ada tanggapan dari Korut.
Pihaknya berencana untuk menunggu respons tanpa menekan kebijakan politik luar negeri Korea Utara.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan pihaknya mengkhawatirkan dampak wabah itu bagi rakyat Korea Utara. Amerika mendukung bantuan obat-obatan ke negara tersebut.